October 11, 2015

Pantai Tomia, Wakatobi. Riwayatmu Dulu dan Kini


Entah siapa lagi yang tak kenal nama kampung halaman saya itu, Wakatobi yang termashur. Barangkali tak asing lagi sebab gaungnya sudah menjangkau mancanegara dengan pesona keindahan dan eksotisme bawah lautnya. Kisah dan catatan tentang Wakatobi akan mampu menghipnotis para penikmat keindahan dan para pejalan terkhusus yang menggemari olahraga bawah air yakni menyelam. 


May 29, 2015

Mengagumi Makna CINTA

Pada suatu ruangan diatas pembaringan itu seorang nenek mengusap kepala suaminya yang tengah sakit. Ia membisikan untaian kata : semoga lekas sembuh suamiku untuk melanjutkan-menghabiskan sisa hidupmu bersamaku, hidup kita tepatnya. Sang kakek menjawab suara lembut kekasihnya itu : terimakasih sayangku,engkau memang wanita terbaik titipan tuhan. ah, kau hebat cintaku!
- saat di satu rumah sakit di Makassar

May 24, 2015

Defenisi Lain BAHAGIA

“rindu pada kampung, pada segala kekhasannya : kasoami, tihe, fusese, serta ingin membaui lautnya adalah bentuk cinta kepada pulau tomia”

Tinggal nan jauh dari kampung halaman membuat saya rindu akan makanan khasnya, pun suasana Pulau Tomia dengan laut biru serta deburan dan tarian ombaknya. Di kota besar metropolitan Makassar saya amat jarang melihat dan membaui laut terlebih yang berhubungan dengan makanan khas semisal kasoami yang sudah menjadi tradisi  masyarakat pulau tukang besi itu, saya tak pernah menyantapnya.

May 14, 2015

Hidup Hanya Sekali. Maka Saya ingin Mengabdi Untuk Kemanusiaan

Jalannya alam tak pernah bisa ditebak. Penduduk negeri ini terlampau sering di uji rasa empatinya dengan dipertontonkan  berbagai bencana yang terjadi silih berganti seolah hal itu tak pernah usai. Tak semua orang memilki kepekaan dan tergugah hatinya untuk menolong langsung sebab ia tak mempunyai waktu lebih atau kemampuan untuk melakukannya. Maka terpujilah mereka yang mencurahkan tenaga dan waktunya untuk membantu sesamanya. 

May 12, 2015

SEJAHTERA-nya Pasar Rakyat Lambocca, Kabupaten Bantaeng

Pasar Lambocca, Kabupaten Bantaeng
Pagi itu 06.00 wita (28/05) mobil mini bus yang kami tumpangi tiba di Pasar Lambocca, Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan. Sebelumnya perjalanan diawali dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar tepatnya jam 03.00 dini hari sebab disanalah titik untuk berkumpul kemudian melaju melewati beberapa kabupaten. Geliat atau aktivitas jual beli para pedagang sudah nampak ramai di pasar tersebut sesaat setelah menginjakkan kaki. Suasana pagi yang segar disertai tiupan sepoi angin saya dapati di pasar Lambocca mengingat posisinya tepat berada di pinggir laut serta landscap pegunungan Lompobattang dan Bawakaraeng menambah indahnya pemandangan.

May 01, 2015

Gadis Cafe & Nikmat Kopi

Ilustrasi Google
Entah apa yang menjadikan cafe ini selalu ramai dikunjungi oleh para kafeinis atau penikmat kopi. Berapa kali saya menemukan tempat ini dipadati orang-orang. Ada yang sekedar berdiskusi, bermain game online, mengerjakan tugas kuliah, berkelana di rimba maya atau ada juga yang bermain domino. Saya amat tak begitu paham apa yang menyebabkannya disukai pengunjung.

April 30, 2015

Surga Kalpataru di Gunung Gandang Dewata

Buah Kalpataru
KALPATARU adalah buah yang bentuknya indah nan unik serta hanya bisa dijumpai ditanah dataran tinggi pegunungan. Dalam bahasa sansekerta kalpataru berarti pohon pengharapan atau kehidupan. Bagi masyarakat umum biasa mengenal dan melihatnya lewat bentuk penghargaan-piagam yang sering disematkan oleh pemerintah kepada mereka yang berjasa atau memiliki kepeduliaan atas upaya pelestarian lingkungan.


April 25, 2015

Perempuan Tangguh, Perempuan Pendaki Gunung

http://pixshark.com/vertical-limit.htm
Mereka adalah perempuan yang berjalan jauh meninggalkan rumah lalu menyusuri keheningan hutan-rimba. Mereka juga berkarib dingin dan angin malam yang menusuk tulang. Merekalah perempuan dengan ransel dipunggung, melangkah melewati setapak demi setapak untuk menggapai tanah suci gunung gandang dewata. Sungguh, mereka perempuan tangguh yang berkawan sunyi, kelelangan dan dewa kematian di atas gunung sana. 

April 19, 2015

Diri Ini MILANISTI, Adik Saya INTERISTI


Foto/ACMI.1899
SEPAKBOLA adalah olahraga terpopuler dan paling merakyat. Siapa saja bisa memainkannya berbeda dengan jenis olahraga lainnya misalkan golf, basket, dll yang butuh lapangan khusus serta seolah-olah hanya bisa dilakukan oleh segelintir orang saja. Maka dari itu sepakbola memiliki penggemar terbanyak dan menempati posisi teratas di hati masyarakat sejagat. Sepakbola adalah agama baru, setiap jiwa menggilainya.


April 17, 2015

Memupuk Semangat Menulis

Ilustrasi/Google
MENULIS membutuhkan semangat dan konsistensi. Tak hanya itu, menulis juga amatlah memerlukan vitamin serta suplemen agar senantiasa bergairah dalam memproduksi segala kesaksian pikiran. Serta menulis adalah latihan yang terus menerus menajamkan insting dan pikiran lalu diramu menjadi kalimat yang tertata dan bermakna. Ihwal lainnya, lewat menulis menjadi sarana menyalurkan energi positif dan informasi serta inspirasi kepada orang lain.

Mutiara Kebaikan di Tanah Mamasa

Tondok Bakaru, Mamasa (foto Ical)
SATU KEAJAIBAN yang sering saya temukan dalam setiap perjalanan adalah kebaikan-kebaikan yang hadir tak terduga. Ia datang pada ruang atau karvak dan waktu yang tak disangka oleh jiwa-jiwa yang memendam nafsu kelana. Perihal kebaikan adalah serupa oase atau embun yang selalu menyejukkan bagi setiap pejalan. Pun serupa mutiara, kebaikan adalah keindahan yang tak ternilai. Sungguh!


April 16, 2015

Foto Yang Tercecer Bersama Admin Kompasiana

Bersama Kompasianer & Mas Nurulloh Admin Kompasiana (tengah)
SATU MOMENTUM langka bisa bertemu dengan para pemuka kompasiana. Di acara yang berlangsung di gedung Phinisi kampus Universitas Negeri Makassar tersebut kompasiana menggelar blogshop bareng JNE. Nampak blogger-blogger kompasiana antusias mengikuti pemaparan materi tentang inovasi strategi bisnis di media online. Pembicara yang hadir adalah Mas Iskandar Zulkarnaen (admin kompasiana), Wahyu Aditya (Faunder Hellomotion INC), serta Bapak Andre Vincet Wenas (Chief Human Capital Officer JNE). Ada banyak tambahan pengetahuan baru setelah mengikuti blog nangkring tersebut.


April 09, 2015

Catatan Yang Tercecer di Kompasiana Blogshop

Ini yang kedua kalinya saya mengikuti acara kopdaran kompasiana. Sebelumnya, dua tahun lalu pada acara kompasiana nangkring bersama bkkbn. Selalu menarik menghadiri pertemuan-pertemuan dengan para blogger kompasiana ini atau biasa dikenal dengan nama kompasianer. Kompasiana merupakan kanal jurnalisme berbasis warga. Tempat dimana setiap orang bisa mewartakan segala hal yang ia lihat, rasa, dan peristiwa disekitar lalu dilukiskan kedalam tulisan. Kompasiana adalah medium yang baik untuk belajar menulis. Maka tak mengherankan jika kompasiana sangat banyak dihuni para penulis/blogger aktif yang menayangkan tulisan tiap harinya, atas hal itu menjadikan kompasiana mendapat rangking 22 di alexa sebagai parameter peringkat situs di Indonesia. Sungguh sangat jauh dari peringkat blogpribadi saya yaitu 241,699. Duh.


April 07, 2015

Selamat! Ritual Melepas Lajang


Basir & Istri

APRIL SUCI. Pernikahan serupa gerbang atau pintu sebagai awal penanda melangkahkan kaki menuju kehidupan yang baru dengan segala lukisan warnanya. Juga merupakan satu berkah merengkuh satu puncak ternikmat dalam hidup. Pun sebagai prosesi kesakralan menyatukan simpul-simpul kebersamaan yang diakui oleh langit dengan segala aturannya.


April 06, 2015

Selamat! Generasi Baru Anak Pulau

Rupanya di penghujung bulan lalu yaitu 26 maret 2015 menjadi waktu yang paling membahagiakan bagi kedua sahabat saya di Kendari sana. Saat itu telah lahir kedunia seorang generasi baru sebagai buah dari cinta dan kasih mereka. Gibran Khalfani Yusuf, nama anak itu. Sungguh kabar amat membahagiakan dalam hidup siapa saja yang telah mengarungi samudera rumah tangga, sayangnya saya terlambat mengirimkan ucapan selamat atas hal itu sebab bersamaan saya berada di tengah hutan Gunung Gandang Dewata, Sulawesi Barat.

April 05, 2015

Membaca Heinrich Harrer. Kisah Seorang Nazi, Penulis & Pendaki Tersohor

Foto/Wikipedia

HEINRICH HARRER. Seorang nazi, penulis sekaligus pendaki gunung. Mengenalnya adalah ketika menonton film sarat petualangan Seven Years In Tibet, diadopsi sebagai buah dari karya bukunya. Film tersebut merupakan favorit saya bahkan sudah berulang kali saya tonton dengan tak pernah menanggalkan rasa bosan atau menjemukan sedikit pun dihati. Kisah-kisah yang disuguhkan sangat menginspirasi juga gambar tentang keindahan Himalaya dan Tibet amatlah menakjubkan. Saya rasa setiap orang punya keinginan bahwa suatu waktu ingin mengunjungi atap dunia itu dan melihat lebih dekat keunikan kota suci Lhasa lalu bertemu dengan Dalai Lama, seorang pemimpin spritualis masyarakat Tibet.

April 03, 2015

SYAIR Tentang GANDANG DEWATA

dok. Ormed AM SAR Unhas
INI kisah tentang perjalanan panjang merengkuh puncak tertinggi tanah Sulawesi Barat. Tanete Gandang Dewata (3037 mdpl) adalah puncak harapan dan impian bagi mereka yang menyukai jalur pendakian yang menantang dari gunung-gunung lainnya. Sungguh, ini suatu kesempatan terbaik mencumbui keheningan, kelelangan dan kesunyiannya. Saya amat bahagia pernah mendekapnya. Kabutnya adalah tentang romantisme dan nyanyian kebebasan.

Ingin Membaca Buku Ini



Beberapa waktu yang lalu secara tak sengaja saya menemukan sampul foto ini di jejaring sosial. Saya tertarik atau terkesan dengan judulnya yakni Jurnalisme Pejalan Kaki : kiat membuat foto untuk laporan jurnalistik. Saya rasa buku ini sangat bagus untuk dikoleksi oleh para pejalan khususnya seperti saya yang baru belajar tentang teknik-teknik menulis ini. serta belajar cara membuat foto yang baik untuk mendukung suatu tulisan di blog agar lebih hidup. Barangkali saya harus mencarinya di toko buku terdekat atau memesannya lewat online. 

Bagaimana dengan anda sekalian apakah telah memilikinya. Barangkali bisa bercerita sedikit tentang isi dari buku tersebut. Thanks.

April 02, 2015

Memetakan Potensi Wisata Serta Menjadi Volunteer Ketika Musibah Menimpa Wisatawan

Evakuasi Pendaki Gunung Bawakaraeng/Dok. SAR Unhas
Bangsa Indonesia dianugerahi kekayaan alam yang amat melimpah ruah. Bentang alam nan luas tersebut adalah berupa garis pantai dengan pasir putih, panorama bawah lautnya, gunung-gunung yang menjulang, kaya akan gua karst. Selain itu juga majemuknya suku-suku bangsa dengan bahasa yang berbeda-beda,  adat istiadatnya, kebudayaan dan peradabannya menjadi magnet andalan dalam sektor pariwisata. Sungguh sejuta pesona alam Indonesia selalu menaruh decak kagum bagi siapa saja yang menikmatinya entah wisatawan domestik maupun mancanegara.

March 17, 2015

Terbanyak di Baca

Gunung Lompobattang dari Kejauhan
Rupanya, tulisan yang paling banyak dibaca atau terklik pada blog ini adalah tentang jalur lintas Gunung Lompobattang-Bawakaraeng, Kab. Gowa di Sulawesi Selatan. Linknya ada disini Itu semua saya ketahui setelah membuka kembali tulisan-tulisan lama yang tak banyak menghiasi halaman blog ini. Dari kata kunci (keyword) yang dicari dan paling sering muncul yaitu perihal gunung perut buncit tersebut, sebutan lain gunung lompobattang.


March 15, 2015

Lagoon ''Love" Pantai Runduma, Wakatobi

Lagoon Pulau Runduma,Wakatobi /Foto Amal Hermawan
LAGUNA (atau lagoon dalam bahasa Inggris) adalah sekumpulan air asin yang terpisah dari laut oleh penghalang yang berupa pasir, batu karang atau semacamnya. Jadi, air yang tertutup di belakang gugusan karang (barrier reef) atau pulau-pulau atau di dalam atol disebut laguna. Sumber Wikipedia.

Keberadaan lagoon atau laguna di pantai-pantai Wakatobi adalah lumayan banyak jumlahnya atau bahkan hampir semua gugusan tiap pulaunya memiliki laguna. Misalkan saja pada satu dari gugusan kepulauan wakatobi yaitu Pulau Tomia, akan banyak dijumpai lagoon yang mengelilingi wilayah pesisir pantainya. Nah, maka dari itu Lagoon tersebut biasa dimanfaatkan menjadi lokasi di bangunnya dermaga-pelabuhan sebab memiliki kolam yang dalam serta segala aktifitas kapal-kapal akan aman dan tak banyak mengalami gangguan beban hidup dari gelombang laut atau angin.

March 13, 2015

Memodifikasi Tampilan Blog

Dalam berapa hari ini saya masih saja mencari-cari tampilan terbaik untuk blog ini. Maka dari itu beberapa kali pula saya mencoba memodifikasinya. Mulai dari merubah warna tulisan pada gadget agar lebih menarik dan tak menyilaukan mata para pengunjung setianya juga menampilkan tulisan paling banyak dibaca (terpopuler) dalam waktu sebulan terakhir. Hal lain yang saya modifikasi adalah jenis huruf pada tulisan halaman yang terposting dimana sebelumnya menggunakan arial kini berubah menjadi cambria.


March 09, 2015

Mengintip Permainan Tradisional Anak Kota


Anak-anak Pulau Tomia Saat lomba Perahu/Dok. Fossmat Kendari
PERMAINAN TRADISIONAL. Siapa saja, entah itu saya dan barangkali anda sekalian tentu pernah mengalami dan melakukan hal tersebut yakni ketika melewati fase anak-anak atau saat kecil dahulu. Ada beragam hiburan menarik yang sering dilakukan saat itu tentunya. Namun tiap daerah berbeda-beda tata cara-aturan dan jenis permainannya.


March 07, 2015

Belajar Hidup Dari Laudya Cynthia Bella

''Wanita anggun nan cantik adalah mereka yang mengenakan hijab di tubuhnya" -@LaOde


 https://twitter.com/Bellaudya829
Berapa waktu lalu secara tak sengaja saya menyaksikan liputan di salah satu televisi tentang profil Laudya Cynthia Bella, seorang artis ibukota. Menarik bagi saya karena ada ulasan tentang perubahan gaya hidupnya yang sedang ia jalani sekarang. Apa yang berubah dari artis cantik ini. Adalah ketika dia meneguhkan hati dengan memutuskan untuk berhijab atau menutup sebenar-benarnya aurat. Keputusan yang tentu menyita perhatian jagat keartisan dan panggung hiburan yang sarat glamour serta tak jarang mempertunjukkan keseksian tubuh pelakonnya.

March 06, 2015

Memasang Komentar Facebook di Blog

Ada yang menarik dan hal baru pada tampilan blog saya saat ini yaitu dengan memasanginya kotak komentar facebook. Jadi siapa saja yang hendak berkomentar atau memberikan penilaian terhadap suatu artikel di blog ini, sekarang telah bisa dilakukan oleh pembaca yang berakun facebook begitupun pemilik akun google (blogger). Dengan demikian, semoga hubungan silaturahim semakin terjalin luas sebab saya tahu bahwa banyak dari teman-teman saya yang masih belum memiliki blog atau website. Semoga pula banyak saran dan masukan yang konstruktif untuk kemajuan content dari blog saya ini. Tetap survive dalam menulis(*)

March 03, 2015

Diri ini & Obsesi Petualangannya

‘’Satu hal yang amat membahagiakan dalam hidup adalah ketika mampu memenuhi nafsu-nafsu berpetualang…’’ @LaOde
Ilustrasi/Dok. Pribadi
Jauh hari sebelum sepenuhnya menggilai aktifitas-aktifitas alam bebas sejak 2007 bergabung di Sar Unhas Makassar.  Sejatinya, saya kecil sudah terbiasa dan ditempa dengan kehidupan sarat petualangan itu sendiri. Tumbuh dan melukiskan kanvas cerita masa kecil pada Pulau Tomia, Wakatobi adalah suatu berkat. Tiap hari bermain di laut misalnya seolah-olah saya tidak perlu belajar berenang lagi sebab dengan otomatisnya sudah mengetahui cara berenang itu sendiri. Di pulau sana, para orang tua tak pernah melarang anaknya untuk bermain  dan bersentuhan dengan laut.


Saya juga selalu merasa beruntung terlampau berlebihan bahagia dengan melalui kebiasaan-kebiasaan masa kecil yang unik nan menyenangkan ini.

March 01, 2015

Secangkir Kata Pemantik Untuk Menulis

''Menulis adalah cara mengexplorasi diri untuk lebih jauh lagi mengarungi samudera kata-kata, menyusuri keheningan rimba-rimba imaji. yang terpenting tentang penaklukan diri, sejatinya. bagian ini lebih sukar dari menapaki kontur/gletser himalaya.''
― Saya, LaOde

“Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.”
― Pramoedya AnantaToer

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian” 
― Pramoedya AnantaToer

“Ketika sebuah karya selesai ditulis, maka pengarang tak mati. Ia baru saja memperpanjang umurnya lagi.”
― Helvy Tiana Rosa

''Menulislah & biarlah tulisanmu mengalir mengikuti nasibnya.'' 
― Buya Hamka

“Imajinasi lebih penting daripada ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan terbatas tentang apa saja yang kita ketahui dan mengerti saat ini, sementara imajinasi meliputi seluruh isi dunia ini, termasukhal-hal yang baru kita ketahui dan mengerti nanti”
― Albert Einstein

“Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa-suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang.”
―Seno Gumira Ajidarma


Memupuk Silaturahim Lewat Futsal


Ilustrasi/Google


SILATURAHIM. Ada banyak jalan untuk menjaganya agar tetap tumbuh bersemai di jiwa tiap orang salah satunya adalah lewat olahraga. Sebab ia mampu menjadi media atau ajang diri untuk beraktualisasi, bersosialisasi dan sarana berkumpul. Kini olahraga semisal sepakbola menjelma bak agama baru. Setiap orang menggilai salah satu klub bola, terkadang hingga terlampau fanatis. Sepakbola juga mampu menjangkau segala lapisan kehidupan bermasyarakat tanpa pandang bulu. Maka wajar jika sepakbola merupakan satu olahraga yang paling digemari sejagat termasuk saya pribadi dan teman-teman terdekat yang sehobby.

Namun, selain sepakbola ada juga olahraga futsal yang kini menjadi trand dikalangan masyarakat utamanya di daerah perkotaaan yang sangat terbatas akan lahan terbuka dan luas. Serupa sepakbola cuman futsal hanya dimainkan oleh lima orang dalam satu tim tentunya dengan ukuran yang tak sebesar lapangan bola. Maka dari itu futsal juga biasanya dimainkan dalam ruangan tertutup (indoor). Di Makassar sendiri sejak 2006 lalu olahraga tersebut berkembang amat pesat dengan banyak dibangunnya tempat futsal untuk memenuhi minat dan kegemaran warga perkotaan.

Nah, saya pribadi akan rutin menjalani futsal bersama teman-teman pada komunitas yang saya geluti yakni di Sar Unhas atau juga dengan teman dari komunitas lainnya. Biasanya pada hari minggu atau akhir pekan seperti itu menjadi pilihan dimana setiap orang memiliki waktu luang untuk berolahraga futsal. Saat-saat seperti itu menjadi ajang saling berkumpul bersama anggota lainnya. Spesialnya lagi adalah sebagai sarana bertemu dengan para senior-senior yang hobby bermain futsal. Terkadang diantara mereka ada yang membawa serta anaknya ke lapangan futsal. Pada waktu demikian selalu nampak suasana kekeluargaan serta kebersamaan dalam sebuah bingkai bernama harmoni. Hal ini telah berlangsung dari tahun ke tahun.

Lewat olahraga (futsal) yang selalu rutin ini seolah menjadi wadah memupuk silaturahim dan kekompakan. Tentu hal ini melampaui kemenangan atau goal-goal yang di cetak ketika bermain, barangkali itu hanyalah bonus. Akan tetapi ada nilai-nilai filosofis lain yang diperoleh dari sekedar berolahraga atau seni semata. Dan yang paling penting dan mendasar dari semua itu adalah tetap menyemai dan memupuk silaturahim diantara sesama. Maka mari berolahraga futsal sebab bukan hanya sehat bagi jasmaniah saja namun mampu menjalin dan menjaga simpul erat persahabatan serta kebersamaan agar tak pernah longgar terlampau tak terjadi friksi(*)

- Sehabis bermain futsal bersama teman-teman di Sar Unhas yakni rutin tiap hari minggu

February 27, 2015

Diapprove Oleh Google AdSense

Pada tampilan blog saya sekarang nampak ada yang aneh bukan. Ya, itu merupakan unit iklan yang secara otomatis akan ditayangkan oleh google adsense pada halaman blog seseorang. Namun tak serta merta seseorang bisa memasangnya begitu saja akan tetapi ada syarat-syarat tertentu hingga sebuah blog akan setujui oleh google misalnya umur dari blog, kontent atau tingkat keterbacaan. Nah, saya sendiri mencoba iseng-iseng mendaftarkannya dengan mengikuti seluruh panduan yang disarankan. Tentu siapapun yang memiliki blog bisa mendaftarkannya secara gratis.

Setelah seminggu barulah ada pemberitahuan dari pihak google agar saya menverifikasi akun yang telah saya buat sebelumnya. Kemudian harus menunggu beberapa hari lagi agar akun ini diaktifkan oleh google. Dan pada akhirnya blog saya ini benar-benar diapprove juga oleh google adsense. Sejujurnya hal itu jauh dari ekspektasi saya sebelumnya bahwa akan ditolak, toh masih jauh dari harapan dan syarat-syaratnya lainnya. Namun, semoga ini menjadi motivasi saya agar lebih konsisten membuat tulisan. Begitupun dengan kontentnya agar lebih bermanfaat kepada banyak orang. Semangat blogging*

Dukun Yang Tak Akademis

KISAH ini saya rangkum dari kepingan-kepingan cerita yang dialami oleh seorang teman, kejadiannya setahun lalu.  Bagi saya ini unik sekaligus amat menarik. Sungguh! Ini tentang dukun yang tak akademis atau tak ilmiah. Yah, menurut saya demikian kira-kira. Maka dari itu saya mencoba menuangkannya ke halaman blog ini dengan satu harapan dapat menjadi pelajaran bagi saya pribadi dan pembaca setia halaman ini.

Tentang kehilangan dan praktik perdukun-an!

Suatu hari seorang teman saya mengalami musibah berupa kehilangan laptop. Peristiwa itu terjadi tepatnya saat ia berada di rumah temannya. Bahkan bukan hanya komputer jinjingnya saja yang raib waktu itu namun berapa temannya pun mengalami nasib yang sama yakni ketiban sial. Mereka mencurigai bahwa waktu perginya barang-barang tersebut adalah shubuh hari sebab pada waktu itu mereka tengah lengah (tertidur) sehabis mengerjakan tugas kampus hingga larut malam.

Sebenarnya membicarakan tentang kehilangan komputer jinjing, saya sendiri pernah mengalami hal serupa. Kisahnya ada disini Akan tetapi bedanya saya tak melaporkannya kepada tuan dukun sebab saya sendiri meyakini hal itu tak akan menyelesaikan masalah namun justru menyelesaikan masalah dengan masalah seperti hanya akan menuduh orang lain tanpa bukti valid. Pada waktu saya mengalami musibah kehilangan itu seorang teman menyarankan agar saya melapor ke pak polisi, namun saya menolak dengan anggapan toh sepeda motor teman saya yang lain itu belum ditemukan lalu bagaimana dengan laptop yang bentuknya kecil dan nominalnya pun tak sama dengan sebuah laptop. Akhirnya, saya memilih berbesar hati saja dan mencoba bersikap ikhlas.

Baiklah saya kembali ke pengalaman teman saya yang kehilangan tadi. 

Zaman boleh saja telah modern namun praktik-prakatik perdukunan juga masih ada. Barangkali karena ekspresi kepanikan atau apa namanya, teman saya juga teman-temannya yang kehilangan lalu memutuskan melapor ke seorang dukun yang konon bisa menerawang dan mengetahui pelakunya. Teman saya tadi tak sendirian namun bersama teman sependeritaannya itu. Nah, pada tempat praktik perdukunan yang di datangi rupanya memaksa mereka untuk bersabar dan terlebih dahulu mengisi administrasi pendaftaran lalu antri menunggu giliran. Ada banyak pasien yang ingin berkonsultasi waktu itu, katanya. Oh, iya setelah berobat pasien-pasien itu memberikan sesuatu menurut keikhlasannya. Saya bertanya kepada teman yang mengunjungi dukun tersebut tentang apa yang kalian berikan setelah berkonsultasi. Sebungkus rokok, itulah bentuk keikhlasan yang ia lakukan terhadap dukun yang memiliki banyak pasien itu. Saya hanya membatin dan cukup terheran mendengar hal ini. 

Lantas apa yang kalian lakukan di tempat dukun yang kalian datangi tersebut, demikian pertanyaan bernada menyelidik saya layangkan kepada  teman yang kehilangan komputer jinjingnya itu. Mula-mula mereka mengutarakan kepada dukun bahwa mereka telah kehilangan beberapa laptop saat mereka tengah ketiduran. Serta perlahan-lahan menjawab seluruh pertanyaan yang di ajukan oleh dukun, tanpa satu terlewati. Seperti itulah bentuk identifikasi yang dilakukan oleh dukun, ungkap teman saya.

Teman saya ini lanjut bercerita kepada saya bahwa dukun-paranormal tersebut menyelesaikan masalah dengan cara yang unik dan cukup mudah saja. Dukun itu cukup membaca mantra atau jampi-jampi lalu menanyakan sesuatu hal kepada seseorang disampingnya dimana orang tersebut berfungsi sebagai perantara. Menurut teman saya mengungkapkan bahwa seorang perantara tersebut  telah dirasuki oleh seorang jin suruhan dukun itu yang bisa mengetahui apa saja termasuk siapa orang yang telah mengambil komputer jinjing teman saya tadi.

Perantara yang katanya telah dirasuki oleh jin (makhluk halus) itu memberitahukan segala ciri-ciri, gestur dan motif pelaku yang mengambil barang-barang elektronik  milik teman saya dan semua temannya yang kehilangan tadi. Dan rupanya segala ucapannya itu diamini oleh teman saya dan teman-temannya. Ciri-ciri orang (pelaku) yang disebutkan tersebut mengarah atau menjurus ke teman lain dari para korban yang kehilangan tersebut walaupun tidak didasari bukti apapun semisal rekaman cctv mungkin atau contohnya bisa melihat rekaman kejadian tersebut melalui air dalam wadah guci ajaib sang dukun, layaknya dalam film itu misalnya. 

Maka akhir dan klimaks dari perasaan kehilangan tersebut adalah para korban memberikan pelajaran kepada orang (pelaku) yang dituduhkan oleh dukun itu. Walau telah memaksa namun tak ada hasil juga dan laptop tersebut tak pernah kembali. Setelah kejadian itu orang yang dituduh mencuri ini tak menerima hal tersebut karena mengaggap tuduhan tersebut tanpa bukti. Namun, setelah diselesaikan secara baik-baik maka hanya didiskusikan secara musyawarah lalu saling memaafkan. Setelah kejadian, teman saya pun mengaku kapok-tobat berurusan dengan dukun lagi.

***
Lantas dimana letak tak akademis sang dukun tersebut. Tak akademisnya menurut saya adalah dukun tersebut hanya menerka-nerka sesuatu yang lalu disesuaikan-disamakan dengan ciri-ciri atau gestur seseorang diluar dari teman saya yang kehilangan laptop itu. Sialnya hal itu tak dilandasi bukti valid yang kuat apakah orang yang dituduhkan ini benar-benar mengambilnya. Kemudian tak ilmiah lainnya yaitu dukun yang katanya melalui perantara makhluk halusnya tak menyebut langsung nama orang yang mengambil barang si korban. Dengan demikian menguatkan kesimpulan saya bahwa sang paranormal hanyalah meraba-raba saja dalam artian tak mengetahuinya sama sekali. Tak akademis lainnya yaitu tak melalui bentuk investigasi dari suatu masalah yang kemudian bisa dipertanggung jawabkan hasilnya.


Pelajaran yang bisa dipetik dari peristiwa ini adalah jangan mudah panik atau terprovokasi sesuatu terlebih terlalu gampang meyakini perkataan seorang dukun yang tak berdasar bukti-bukti akurat nan menguatkan. Karena hal itu justru akan menimbulkan masalah baru misalnya tuduhan pencemaran nama baik, dan sebagainya. Tetap berbesar hati jika mengalami nasib kehilangan dan menjadi bahan introspeksi diri sebab barangkali barang-barang tersebut sedang menjalani takdirnya berpindah tangan ke orang lain. Barangkali seseorang mesti lebih waspada lagi. Dan jika yakin maka bisa melaporkan hal itu ke pihak yang berwajib agar diselidiki sebab itu sudah tugas mereka. Nah, bagaimana dengan anda apakah memiliki cerita yang sama atau barangkali pengalaman dari teman anda?

- Belajar menulis dengan teknik bercerita

February 25, 2015

Sehat-Bugar Dengan Rutin Lari


''SEHAT ITU BERNILAI  MAHAL''. Dan saya atau kita sekalian adalah orang yang pasti meyakini  serta mengamini adanya ungkapan tersebut. Bagaimana tidak, saat sakit menyerang tubuh seseorang akan sukar  berbuat dalam menjalani segala rutinitas hariannya yang normal. Pun jika tubuh dihinggapi  sakit maka mesti ada biaya atau nominal yang harus dikeluarkan untuk melakukan  pengebotan serta kondisi sakit pasti akan menyusahkan orang-orang terdekat kita. Berdasar atas hal tersebut maka sehat amatlah penting bagi jasmani dan rohani (mental) seseorang.

Dengan aktif bergerak serta menerapkan formula dan pola hidup sehat merupakan bentuk antisipatif yang baik. Membiasakan mengkonsumsi makanan sehat serta rajin minum air putih adalah bentuk penerapan pola hidup sehat. Yang tak kalah pentingnya lagi yakni berolahraga secara teratur dan aman adalah cara paling ampuh dan mujarab untuk menangkal segala jenis penyakit yang memungkinkan menyerang tubuh. Membina jasmani dengan olahraga akan meningkatkan kekebalan  serta menjaga kebugaran-kesegaran tubuh seseorang. Maka mari memulainya dari sekarang, bukankah tidak ada kata terlambat untuk hidup yang lebih sehat.

Saya ketika bina jasmani bersama

Nah, bagi saya pribadi  ada beberapa jenis olahraga yang gemar dilakukan. Semisal lari dan renang. Dua  jenis olahraga ini terbilang rutin saya lakukan hingga sekarang. Bahkan sejak lebih dari sewindu lalu dengan memutuskan menyukai aktifitas outdoor maka saat itu pula fisik saya dituntut agar tetap prima. Terlebih lagi kegiatan-kegiatan yang dilakukan bersama komunitas (search and rescue Unhas) yang saya ikuti sarat akan aktifitas fisik atau tak jarang harus bergelut dengan tempat-tempat seperti di gunung, hutan, laut atau sungai pada pelaksanaan operasi SAR. Misalkan saja ketika diperhadapkan dengan kondisi ekstrim pegunungan yang dingin serta harus melalui kontur atau medan yang menanjak dan terjal dengan membawa beban tas di punggung yang berat itu. Atau ketika dilautan yang harus berjibaku dengan ombak-ombak ganas saat operasi pencarian atau penyelamatan. Serta bagaimana mempersiapkan diri saya sebelum melakukan traveling ke suatu tempat contohnya untuk pergi menyelam atau sekedar untuk jalan-jalan saja.

Yah, kuncinya hanya satu fisik haruslah prima. Kebugaran jasmani senantiasa harus tetap di jaga. Saya menerapkan pola latihan 2 kali dalam seminggu untuk lari/jogging tiap hari selasa-kamis serta latihan renang pada hari sabtu dengan  memilih waktu  sore hari. Dan tiap melakukan jogging tersebut saya mengambil jarak 3 kilometer atau bahkan 2 kalinya.  Setelahnya itu saya menambah pola latihannya dengan berlari naik-turun tangga kolam renang kampus Unhas Makassar selama 10-15 menit. Lari dan renang merupakan model latihan yang  sangat baik untuk memangkas lemak pada perut serta melatih otot-otot lainnya. Jika ingin berhasil dalam olahraga lari maka bisa dilakukan dengan perlahan-lahan dulu misal dengan target 500 meter setelah itu dikesempatan lainnya bisa mencobanya dengan jarak 1 kilometer atau lebih. Yang terpenting adalah harus ada keinginan pada diri untuk melakukan ”push limit”.  Jika hal ini bisa dilakukan maka jogging/lari dengan jarak 3-4 kilometer akan santai dan bisa dilewati. Percaya saja!

Namun yang lebih penting harus diperhatikan adalah sebelum dan sesudah beraktifitas lari adalah melakukan pemanasan agar otot tidak mengalami kram/kejang  serta pendinginan untuk melemaskan seluruh otot-otot yang bergerak tadi. Agar tak hanya sebatas lari saja, sebelum menutupnya dengan pendinginan  saya biasanya menambahnya dengan gerakan push up, sit up, dan back up dengan tujuan melatih/membentuk otot lengan, perut dan dada. Oh, iya satu hal lagi kebiasaan saya adalah ada jeda waktu antara makan siang dan sebelum lari yakni minimal empat jam sebelumnya. Hal ini untuk menghindari agar perut tidak mengalami sakit/kram atau bisa mengalami muntah. Namun ini bukan menjadi sesuatu yang mutlak akan tetapi biasanya tergantung dari kebiasaan seseorang.

Ada beberapa manfaat dari lari yakni lari saat pagi sangat baik untuk melatih pernapasan, sedang lari pada siang hari berguna untuk ketahanan fisik/otot sang pelari serta melakukan olahraga (lari) saat sore hari adalah untuk kekuatan. Nah, tinggal memilih mana yang menurut seseorang bisa dilakukan dengan melihat waktu luang dimilikinya. Sekali lagi, olahraga lari merupakan olahraga yang paling gampang dan murah untuk dilakukan oleh siapa saja yang punya keinginan untuk sehat. Untuk melakukannya hanya dibutuhkan daerah terbuka saja semisal tanah lapang, taman kota atau  sebagainya.

Sekarang telah memasuki musim penghujan dan biasanya jalanan akan berair sehingga akan membuat seseorang enggan keluar ruangan untuk berolahraga. Bagaimana untuk mentaktisi semua itu? Saya biasanya tetap melakukan gerakan-gerakan sederhana di rumah dengan push up,  sit up, pull up, back up serta latihan mengangkat beban dengan barbell 5 kg. Gerakan-gerakan tersebut bisa dilakukan oleh siapa saja terlebih ini terbilang murah asalkan ada keinginan untuk mengeluarkan racun tubuh melalui keringat.  Selain itu juga saya biasa pula menyempatkan diri bermain futsal bersama teman-teman, Olahraga ini bisa dilakukan di dalam ruangan atau gedung dan sangat cocok saat musim hujan sekarang ini.

Alhasil, hingga hari ini ada beberapa manfaat yang amat saya rasakan  dari setiap rutinitas olahraga yang saya lakukan adalah berat badan stagnan atau tetap terkontrol dengan baik dengan kata lain angka dalam timbangan tak pernah bertambah. Badan tetap segar dan bugar.  Serta saat melakukan pekerjaan yang menuntut aktifitas fisik misal kegiatan outdoor/traveling,  saya merasa tak pernah mengalami kelelahan yang berarti . Dan syukurnya lagi masih dijauhkan dari berbagai penyakit akut yang menakutkan. Namun masih banyak lagi manfaat yang bisa diperoleh jika gemar dan aktif  berolahraga antara lain dijauhkan dari stress, meningkatkan konsentrasi, menjaga ketajaman daya ingat, menjaga tekanan darah serta masih banyak keuntungan lainnya dibandingkan tidak aktif bergerak sama sekali. Pilihan itu tergantung pada setiap orang untuk sehat atau sebaliknya.

***
Percaya atau tidak, tetapi bagi saya beberapa manfaat yang tersebut di atas adalah nyata saya alami sebagai berkat atau hasil dari olahraga yang intens dan rutin.  Yah, kesehatan merupakan investasi paling penting dalam hidup masing-masing orang. Dan saya percaya untuk memperolehnya,  pada diri seseorang  harus menerapkan pola hidup yang sehat dengan membiasakan mengkonsumsi makanan sehat serta terpenting lagi harus aktif bergerak atau berolahraga. Hingga hari ini saya meyakini berolahraga (lari) adalah serupa ibadah wajib sebab menjadi  suatu kebutuhan bagi tiap orang untuk jasmani dan rohaninya. Akhir  kata,  dengan satu keyakinan dalam diri bahwa  gemarnya berolahraga akan menjadikan saya selalu berumur panjang. Semoga!

*) Disadur kembali dari tulisan saya di kompasiana,  dengan harapan bisa berbagi semangat berolahraga. Sumber tulisan disini

February 23, 2015

Ingin Membuat Komunitas Blogger Anak Pulau


INTERNET, hari ini amat memegang peranan penting dalam penyampaian informasi kepada khalayak ramai. Hampir setiap hari semua orang mengakses dan membutuhkannya. Terkadang bagi seseorang tak membuka internet sehari saja serasa ada yang kurang dalam hidupnya entah itu sekedar untuk mengupdate berita di jejaring media sosial semisal facebook, twitter, blog atau sekedar membaca info terbaru pada berbagai situs media online.

Internet tak lagi menjadi barang mahal dan konsumsi masyarakat perkotaan saja, namun sekarang telah menjangkau berbagai pelosok daerah. Kabar baiknya ruang maya tersebut kini bukanlah menjadi sesuatu yang asing di kampung halaman saya yakni Pulau Tomia Kabupaten Wakatobi. Hari ini siapa saja bisa mengaksesnya walaupun masih dalam kecepatan yang terbatas.

Ilustrasi/Google

Jika menilik manfaat dan perkembangan internet yang bergerak begitu cepatnya ada banyak sisi positif yang mesti diambil. Dewasa ini, masyarakat pengguna internet aktif di Kepulauan Tukang Besi (sebutan lain wakatobi) terbilang signifikan. Perihal tersebut bisa dilihat pengguna jejaring sosial serta dari grup-grup yang dibuat di media sosial facebook sebagai tempat bertukar informasi dan  diskusi online tentang segala hal akan wakatobi. Banyak dari mereka yang tersebar berdomisili di luar pulau menyatakan dahaga kerinduan pada perkembangan kampung halamannya.

Namun dari sekian banyak pengguna internet ini tak banyak yang memilih jalan menjadi seorang blogger  (netizen-pewarta warga). Saya juga ingin mengatakan masih sangat kurangnya penulis-penulis wakatobi khususnya asal Tomia yang bisa berbicara lewat tulisan akan daerahnya. Entah itu ulasan tentang sudut kehidupan masyarakatnya, keindahan alam bawah lautnya, kearifan lokal, budaya, kuliner atau hal lainnya. Di dunia maya bernama internet segala hal yang berbau wakatobi banyak ditulis oleh para traveller yang menyambangi wilayah ini, mereka takjub akan bingkai alamnya sebagai salah satu lokasi wisata surga nyata bawah laut terkemuka di Indonesia. Wakatobi sebagai kabupaten baru dan sedang berkembang sudah selayaknya harus mengetahui lebih banyak lagi kondisi daerahnya sendiri dibanding masyarakat luar.

Saya sendiri menyalurkan catatan-catatan harian melalui  blog pribadi ini. Lewat media tersebut saya tetap memupuk keinginan untuk selalu menulis akan apa saja yang menarik dan gampang dikisahkan. Namun, saya juga bergabung pada komunitas jurnalis warga terbesar di indonesia yakni kompasiana sejak november 2011 lalu. Walau tak seproduktif kompasianer (sebutan blogger kompasiana) lainnya, itu bukanlah menjadi sesuatu yang melemahkan atau menjadikan minder namun dari merekalah saya menyerap inspirasi dan menjadikannya sebagai tempat untuk belajar lebih baik lagi cara menulis. Alhasil, berkah menulis pada blog keroyokan tersebut adalah pernah menjuarai kompetisi menulis seputar wisata atau catatan perjalanan. Itu adalah begian kecil dari apresiasi dalam menulis namun sangat menyenangkan.

Nah, rupanya berawal dari sini beberapa teman mahasiswa Tomia-Wakatobi yang ada di Makassar termotivasi sehingga meminta untuk dibuatkan blog serta memandunya dalam beraktivitas blogging. Berkat lainnya dari menjuarai lomba menulis yaitu ketika mudik setahun lalu ada teman-teman mengenal saya sebagai blogger. Dan saat itu mereka sempat berbincang banyak dengan saya tentang dunia blog. Dari kesimpulannya mereka meminta saya agar bersama-sama menjadikan atau memasyarakatkan blog sebagai hal positif di Kabupaten Wakatobi. Tentu ini dukungan moril untuk bisa menyebarkan virus ngeblog lebih jauh lagi, khususnya dikampung halaman sendiri.

Menyikapi antusiasme seputar dunia blog dikalangan masyarakat Wakatobi, saya bersama beberapa teman lainnya memiliki keinginan dan harapan untuk membuat suatu wadah komunitas blogger Wakatobi. Impian tersebut berupa bentuk website atau blog yang bisa menampung aspirasi dan minat menulis para  pengguna internet seluruh warga wakatobi. Mengenai bentuk desain, nama serta hal teknis lainnya sedang menjadi pertimbangan dan bahan renungan kami. Semoga akan menjadi sesuatu yang terkabul.

Lewat komunitas ini diharapkan akan menumbuhkan serta melahirkan penulis yang bisa berbicara banyak tentang wakatobi sendiri. Saya percaya masih banyak hal yang tak banyak diketahui oleh generasi wakatobi hari ini entah itu sejarah wakatobi, dogeng-dogeng masa kecil dahulu, permainan tradisional, adat-istiadat serta masih banyak hal umum lainnya yang kesemua itu mestinya dibagikan. Melalui komunitas blogger yang ingin saya buat tersebut harus bisa menjangkau setiap lapisan masyarakat baik pelajar, mahasiswa wakatobi dimanapun, pegawai pemerintahan, para pendidik atau lainnya. Wadah ini akan menjadi sarana berekspresi dan berkarya lewat ide-ide menulis yang konstruktif. Disini setiap orang bisa menularkan nilai-nilai edukasi atau inspirasi kehidupan kepada yang lainnya.

Tulisan-tulisan pada Komunitas blogger ini diharapkan menjadi perpustakaan online tentang segala informasi mengenai wakatobi secara menyeluruh. Konten yang tersaji pun bisa tentang isu-isu mutakhir di Indosesia atau wakatobi khususnya. Siapa pun anak pulau tukang besi bisa bergabung dan membuat akun lalu menuangkan pemikirannya entah itu sastra, perjalanan, budaya, pariwisata dan sebagainya yang menurut baginya mudah. Saya meyakini keberadaan komunitas blogger ini akan mengenalkan wakatobi lebih jauh lagi sebab tulisan adalah cara untuk menyapa orang lain dimanapun berada.
                                                                        
                                                                         ***
Namun hal yang menjadi kerinduan terbesar saya pribadi adalah komunitas blogger wakatobi tersebut bisa menjadi perekat simpul kerukunan dan media  silaturahim anak-anak pulau wakatobi di seluruh seantro wilayah Indonesia.  Itulah bentuk angan-angan saya akan pemanfaatan internet yang positif. Semoga menjadi wadah interaksi yang baik dalam dunia maya sehingga kelak bisa membangun Kabupaten Wakatobi ke arah kemajuan utamanya generasi mudanya untuk lebih berkreasi lagi dalam dunia tulis-menulis. Semoga.

*)Disadur dari tulisan saya pribadi di kompasiana. Berapa bagian mengalami editing namun tak mengurangi esensinya.

February 19, 2015

Pelajaran Extrim Survive Film The Way Back


Foto Google

BAGI SAYA, menyaksikan film bernuansa petualangan adalah satu cara memupuk manifestasi jiwa petualang agar tetap berkobar dan mengalir di nadi. Lewat film tersebut juga saya bisa belajar banyak tentang segala perihal yang berhubungan erat dengan dunia petualangan dan segala konsekuensinya misalkan saja pelajaran survival untuk bisa keluar dari situasi tak normal, ini materi paling penting tentang alam bebas. Serta menurut saya, menonton film sarat pengembaraan adalah serupa asupan gizi yang selalu membasahi dahaga kerinduan akan percumbuan dengan alam liar nan lengang dan segala kedamaian didalamnya pun bahaya-bahaya yang mengintai tentunya.

*** 
THE WAY BACK merupakan film yang berkisah tentang petualangan serta menyuguhkan hikmah tersirat dan tersurat bagi para penggiat alam bebas. Walau telah lama beredar yakni tahun 2011 namun bagi saya pribadi film tersebut selalu menarik untuk ditonton secara berulang-ulang, tak pernah menjemukan sebab ada endapan pesan yang bisa dicermati atau dipetik. Dari beberapa review yang saya ketemukan di beberapa blog, namun tak banyak yang mengulas secara khusus dari sisi petualangan itu sendiri ataupun cara bertahan hidup dalam hal ini survive para penjelajahnya (survivor).

Film ini terilhami berdasar sebuah kisah nyata dimana diangkat dalam catatan perjalanan seorang dari tujuh survivornya yang berhasil melarikan diri dari penjara Rusia, tepatnya di Siberia. Mereka berjalan kaki sejauh 4000 mil menuju tanah impian-kebebasan yakni India dengan terlebih dahulu harus melewati keganasan alam Rusia lalu melintasi gurun di Mongolia yang kering kerontang juga harus mampu mengakrabi cuaca ekstrim gletser dan tebing-tebing Himalaya hingga sampai di Lhaksa, negeri Dalai Lama. Dari apa yang digambarkan, hanya beberapa oranglah yang bisa bertahan dan  diantaranya meninggal dunia dalam perjalanan. Pada akhirnya tiga orang saja yang berhasil menginjakkan kaki di tanah India yang sebelumnya harus melewati rute nan jauh dengan beragam tantangan-kondisi medan dan cuaca ekstrim.


Foto Google

Seperti yang kita sekalian ketahui bahwa Rusia merupakan daerah di eropa yang paling ekstrim dengan cuacanya. Nampak dari yang disuguhkan dalam The  Way Back, Januz (tokoh utama) dan ketujuh kawannya harus mampu melawan badai salju hingga berhari-hari lamanya. Januz dan lainnya cukup cerdik dengan memanfaatkan kulit kayu sebagai pelindung wajah dari terpaan badai karena jika tidak maka hal itu akan membekukan mereka atau pada suhu seperti demikian mata bisa mengalami kebutaan sebab temperatur yang mereka lalui adalah dibawah nol derajat celcius.

The way back juga memperlihatkan bagaimana cara mereka dalam memanej ransum/bahan makanan yang ada (teori manajemen perjalanan). Nah, disinilah Januz sebagai ketua tim mampu mengatur pembagian yang baik kepada anggotanya. Dalam melakukan perjalanan alam bebas suatu tim haruslah memiliki pimpinan yang keseluruhan anggotanya sepantasnya patuh dan percaya pada keputusan pimpinan tim tadi. Saat kondisi tak normal atau menuntut survival maka nalar kadang tak berkerja normal lagi, emosi bisa meluap-luap atau kepanikan bisa merugikan yang lain. Lagi-lagi kemampuan ketua timlah sangat diperlukan peranannya dalam menenangkan dan menyemangati anggotanya. Seperti yang dilakukan Januz tatkala melintasi Gurun Gobi di Mongolia yang kering tersebut ia selalu meniupkan  semangat kepada rekan-rekannya. Ia juga selalu menjaga serta membantu anggotanya yang tertinggal dibelakang karena amat keletihan. Menariknya saat di tengah gurun ini, cara mereka menghemat air adalah dengan hanya mencelupkan/membasahi sepotong kain lalu dihisap.

Pelajaran lainnya adalah tehnik survival. dalam the way back di tunjukan bahwa di tengah alam bebas perapian sangatlah penting untuk mehangatkan tubuh dari pengaruh cuaca terlebih tak ada tenda sebagai pelindung. Maka tehnik membuat api juga amat perlu dikuasai sebab selain dapat menjaga menghangatkan tubuh diperlukan juga dalam memasak misalnya. Seorang penjelajah mesti memahami tehnik tersebut yang menurut hemat dan pengalaman saya, pengetahuan tehnik membuat api dengan memanfaatkan apa yang tersedia di alam sangatlah krusial dalam dunia aktifitas alam bebas. Tentu juga ilmu membuat bivak alam sama pentingnya.

Foto Google

Serta bagaimana pentingnya alat survival seperti pisau dan alat pancing. Sebilah pisau milik Valka (teman Januz) dan alat pancing Mr. Smith sangatlah membantu selama perjalanan para survivor ini misalkan saja digunakan saat  menangkap hewan buruan sebagai bahan makanan. Yah,  perlengkapan survival layaknya pisau, tombak, alat pancing, korek api, serta lainnya merupakan barang wajib bagi seorang pendaki atau penempuh rimba. 

Pada kondisi survival (pada titik kritis) dimana bahan makanan dan persediaan air sangat tipis atau sudah tidak ada sama sekali maka nalar haruslah tetap bekerja normal dan tak panik. Saat survive maka hasrat, keyakinan dan  semangat untuk tetap hidup harus selalu tertanam di kepala. Sebab disanalah kunci segalanya. Pada kondisi sulit dan untuk memperpanjang hidup maka apa saja bisa dimanfaatkan atau diberdayagunakan. Contoh dalam the way back para survivornya dituntut harus berburu ular, cacing, rusa dan lainnya yang bisa mereka makan atau dijadikan bekal selama perjalanan rute panjang itu. Hal lainnya yang saya tangkap adalah pentingnya bersosialisasi dengan penduduk setempat (sosped) seperti ditunjukan pada film ini yakni saat mereka bertanya cara terhindar dari serangan nyamuk yang ganas.

Satu pelajaran lainnya yang bisa diambil adalah dalam mengenal tanda-tanda medan. Para survivor tersebut selalu mencatat atau menandai medan yang telah mereka lalui dengan selembar kertas. Uniknya juga adalah bagaimana cara Januz ketika menentukan arah dengan hanya mengandalkan bantuan sinar matahari dan beberapa bongkah batu. Berdasar hal tersebut menyiratkan pesan bahwasanya dalam melakukan kegiatan di alam, membawa peta dan kemampuan bernavigasi juga merupakan bagian yang tak boleh dianggap sepele.

Demikianlah pesan yang bisa saya petik setelah menonton ulang The Way Back. Selamat berpetualang dan semoga selalu siap dalam kondisi apapun terlebih saat menuntut survive.
*)Kamis, 19 Februari 2015

February 13, 2015

Saya & Orgasme Menulis

MENULIS adalah cara mengexplorasi diri untuk lebih jauh lagi mengarungi samudera kata-kata, keberanian jiwa dalam menyusuri keheningan rimba-rimba imaji. Yang terpenting tentang penaklukan diri, sejatinya. Dan menurut saya bagian itu lebih sukar dari menapaki kontur/gletser Himalaya yang terkenal ganas itu. Pada bagian lain, menulis serupa bersemedi menantang diri memfokuskan pikiran. Pun aktivitas menulis merupakan terapi bagi nalar untuk terus berfikir dan memaknai setiap gerak dan menyingkap hikmah semesta.  
                                                          
                                                                            ***
Ilustrasi/Google

Jatuh cinta, mengenal dan minat pada aktifitas blog sudah pada beberapa tahun lalu yakni 2011. Namun tak banyak yang bisa saya kisahkan pada saat itu. Menjadi seorang yang newbie (pemula) memang tidaklah mudah menjalaninya. Terlebih lagi faktor tak ada kawan disekeliling yang gemar dengan tulis menulis blog menjadi hal yang paling berpengaruh. Maka saya belajar secara mandiri dengan panduan-panduan dari blogger lain dalam tulisan-tulisannya. Entah itu mulai dari dasar tentang tehnik pembuatan blog hingga suplemen atau multivitamin agar bisa survive dalam menulis. Dan hari ini, setidaknya beberapa orang telah berhasil saya pengaruhi agar berbagi di blog miliknya. Saya rasa itu sesuatu yang bernilai positif dan di degub dada ada kepuasan batin yang amat nikmat. sungguh tiada tara!

Menuangkan pikiran dan memproduksinya pada halaman blog merupakan tantangan tersendiri bagi saya. Entah itu hal-hal yang remeh temeh atau kisah-kisah akan percumbuan dengan alam, kisah perjalanan, kisah-kisah keheningan, tentang prosa atau apa saja yang menarik bagi saya pribadi. Yang terpenting menurut saya adalah didasari atas  kecintaan dan keinginan untuk berbagi. Sebab saya percaya faktor cinta-lah yang akan menjadikan tulisan seseorang akan tetap hidup dan bertahan dalam rimba maya. Maka dari itu saya selalu berusaha untuk selalu menulis dan berproses agar lebih baik lagi. Sebab proseslah yang akan menempanya menjadi berkualitas nantinya.

Saya meyakini dan merasa bahwa selalu ada kepuasan ketika mampu menghadirkan sebuah tulisan dalam halaman blog. Terlebih lagi jika ada yang memberinya apresiasi. Maka seiring itu kenikmatannya akan turut meningkat pula. Atau apa yang terlintas pada sel-sel otak telah tersalurkan menjadi kesatuan tulisan. Bagi saya itu adalah serupa orgasme menulis yang klimaks, sungguh nikmat. Barangkali akan melampaui kenikmatan alkohol atau ekstasi sekalipun.

Dengan menulis maka seseorang akan merasakan kebebasan dari belenggu-penjara pikiran. Tulisan juga bisa menjadi sarana berbagi kepada yang lain entah dimana berada setidaknya bisa menyapa mereka. Saya percaya menulis serupa menabur benih kebaikan lalu menyemainya dan kelak akan dipetik hasilnya. Yah, itu semua bagian kecil akan kepuasan batin yang dapat diperoleh dari segala ihwal menulis. Semoga imaji ini terus mengembara lebih jauh lagi*

- Suatu pemantik untuk terus menulis, tengah malam pada 14 februari 2015

TERPOPULER BULAN INI