May 03, 2013

Masih Merindu, Naik Gunung

Setahun lalu, Semenjak seorang sahabatku sepulang dari gunung balease sepatu gunung kesayangku yang ia kenakan telah hancur dan tak bisa terpakai lagi. begitu pula dengan kondisi kerel warna biru kepunyaanku itu telah robek dan nyaris tak bisa terpakai lagi. Itu merupakan barang bersejarah bagiku, ada banyak cerita kenangan bersamaku disitu. Barangkali sudah harus dimuseumkan, pikirku dalam hati.

Lalu, kadang-kadang terjaring kata dipikiran untuk tidak melakukan kegiatan  semacam ini lagi. Benar saja, setahun lebih berpuasa dan menghindarkan diri dari iklim yang dingin dan berkabut. Setahun juga aku mencoba menyelesaikan hal lain dan melupakan aktifitas seperti ini. tetapi adakalanya rindu itu amat dalam menghinggapi dan mampu menelanjangi ingatan-ingatanku. Angin gunung selalu datang menghampiriku.

Sekarang awal mey, rindu itu masih menjadi-jadi. Godaan-godaan semakin kuat berdatangan tapi ada juga yang membius. Seringkali aku menceritakan hal ini pada seorang kawan jawabannya sama yakni merindu. Tapi sekarang ini dia sedang sibuk dengan rutinitas-rutinitas hariannya walau kadang ia ingin berlari ke gunung sana, menghindari kejenuhan katanya.

Dan hari ini ada proyek, tawaran untuk mendaki pegunungan latimojong, kabupaten enrekang sulawesi selatan. Satu yang aku ingat, nyawa nyaris terenggut disana pada beberapa tahun lalu badai ganas sempat menghempaskanku namun selamatlah aku. Tak banyak yang tahu peristiwa ini, tidak pernah mendapat tepuk tangan dari calon kekasihku lebih-lebih ibuku. sungguh belum pernah. Tapi saya akan kesana lagi atau kemanapun. nanti!!! Sehat-sehatlah ibu, sehat-sehatlah calon kekasih.

Masih tentang mimpi-mimpi..

- Kostan, tanggal empat/bulan lima/2013

TERPOPULER BULAN INI