April 03, 2015

SYAIR Tentang GANDANG DEWATA

dok. Ormed AM SAR Unhas
INI kisah tentang perjalanan panjang merengkuh puncak tertinggi tanah Sulawesi Barat. Tanete Gandang Dewata (3037 mdpl) adalah puncak harapan dan impian bagi mereka yang menyukai jalur pendakian yang menantang dari gunung-gunung lainnya. Sungguh, ini suatu kesempatan terbaik mencumbui keheningan, kelelangan dan kesunyiannya. Saya amat bahagia pernah mendekapnya. Kabutnya adalah tentang romantisme dan nyanyian kebebasan.

   ***
GANDANG DEWATA adalah semesta hutan-hutan dan belantara nan lebat. Ia merupakan surga bagi Anoa, hewan endemik khas sulawesi. Juga surganya Kalpataru, buah pengharapan yang ditempa dengan suhu dingin pegunungan sehingga  menghasilkan bentuk yang unik dan indah. Buah tersebut hanya bisa diperoleh pada tempat-tempat tertinggi saja. Tak hanya itu gunung Gandang Dewata adalah dunia bagi berjuta-juta pacet penghisap darah-darah segar mereka yang mendatanginya.

Jalur yang panjang berupa tanjakan disertai jalanan turunan tajam dan licin merupakan karakteristik gunung ini. Kemiringan medan terekstrim antara 70-85 derajat. Ada banyak sungai yang harus dilalui. Tatkala musim hujan seperti ini maka kewaspadaan mestilah ditingkatkan sebab sewaktu-waktu debit aliran air bisa meninggi. Kepandaian membaca musim juga perlu di perhatikan jika hendak mendaki gunung gandang dewata.

Hujan abadi sepanjang waktu adalah nyanyian alam yang menemani perjalanan. Ini ciri hutan tropis sulawesi, maka hal itu lumrah saja bagi para pendaki. Namun jika daya tahan tubuh terbilang lemah atau tanpa persiapan untuk menghadapi faktor-faktor eksternal yang datang dari gunung tersebut bisa saja berimpact terjadinya hal-hal yang tak diinginkan semisal hipothermia atau kenungkinan terburuknya adalah kematian. semoga saja alam tak pernah berpihak demikian.

Durasi yang lama untuk mendaki gunung gandang dewata menuntut kematangan dalam segala persiapannya. Manajemen perjalanan dan kerjasama tim yang baik sangat diperlukan, tak luput juga pengetahuan akan orientasi peta tak kalah pentingnya. Serta yang tak boleh dilupa tentu saja adalah mempersiapkan fisik, mental dan perlengkapan. Maka tak terlampau berlebihan jika beberapa orang mengkategorikan pendakian ke gunung Gandang Dewata sebagai perjalanan tersulit. Bahkan saya pernah mendengar sebuah pernyataan bahwa :

"... Hanya orang bodohlah yang dua kali mendaki gunung Gandang Dewata"

Kisah perjalanan menuju Gandang Dewata tak terlepas dari perjuangan panjang melewati jalanan Kabupaten Mamasa yang penuh gelombang. Satu kabupaten di nusantara yang berada di dataran tinggi, kotanya di kitari pegunungan yang menjulang serta sepanjang waktu diselimuti kabut. Orang Mamasa adalah serumpun dengan Orang Toraja. Ada banyak tongkonan dijumpai di daerah ini. Mamasa adalah surga dengan segala keunikan-keunikannya.

Bicara tentang pendakian Gandang Dewata adalah bicara tentang keramahan dan pemaknaan-pemaknaan ketulusan dari orang-orang bukit Rantepongko dan Tondokbakaru. Menyeruput kopi asli daerah ini di atas tongkonan penyimpan padi milik mereka merupakan satu atmosfir dan momentum langka. Sungguh sebuah kemewahan dari perjalanan yang tak pernah dijumpai di kota besar tentunya.

Satu hal yang tak boleh dilupa akan kisah gunung gandang dewata yaitu tentang suara gendang yang bertalu-talu dari puncak gunung yang konon sering didengar oleh warga setempat ketika sedang mencari damar di tengah hutan. Hal itu terjadi bersamaan saat di kampung tengah berlangsung ritual kematian dengan dipukul gendang. Beberapa warga yang saya jumpai mengatakan hal demikian tentang penamaan atau kisah tentang gunung gandang dewata. Cerita lain yang melegenda adalah tentang mayor latang serta beberapa tentara yang menghilang di gunung gandang dewata hingga belum ditemukan sampai hari ini. Saat itu Mamasa dipenuhi kacang ijo atau tentara yang pergi mencari.

- Catatan pembuka perjalanan menggapai tanah tertinggi sulawesi barat.

3 comments:

  1. mantap..lanjutkan petualangan mu mendaki puncak sulawesi tercinta, saudara...bangkit bersama kami...berjuang tanpa ragu dan bimbang...
    aku akan menunggu di lautan juga yg indah...heheheee (https://www.youtube.com/watch?v=ZwtbNlm7Ruc)

    ReplyDelete
    Replies
    1. karena tidak ada yg ajak pergi nyelam makanya sy pigi naik... tentu nyelam lebih menyenangkan dari segalanya

      Delete
  2. hai om ode, salam kenal.. blog yang oke :)
    orang asli sulawesi ya om? boleh tanya2 ga soalnya rencana mau backpackeran ke tanah Sulawesi jika diizinkan.. bisa email sy di : tryantorobudi@gmail.com
    trims sebelumnya..

    ReplyDelete

TERPOPULER BULAN INI