April 18, 2012

KARTINI itu bernama GURILAWATI, Pengabdian Untuk Kemanusiaan.

Gurilawati merupakan istilah/bahasa tersendiri untuk panggilan rekan-rekanku para wanita-wanita tangguh disuatu unit kegiatan mahasiswa ditingkat Universitas Hasanuddin yaitu Sar Unhas Makassar. Gurila singkatan dari gunung, rimba, laut adalah nama dari basecamp/posko dimana lembaga tersebut menjalankan aktivitas-aktivitas keorganisasiannya  sedangkan wati perumpamaan untuk perempuan/wanita. Di sar unhas sama halnya dengan komunitas-komunitas lainnya wanita selalu hadir dan memberi warna tersendiri ditengah-tengah dominasi kaum pria. Menarik untuk disimak kiprah dari mereka. 

Mereka para perempuan ini melakoni kehidupan dunia mahasiswa sebagai bagian dari anggota sar (search and rescue = mencari dan menolong) yang berarti selain urusan akademik perkuliahan semata mereka juga memiliki nilai kepekaan tinggi terhadap gejala-gejala sosial yang terjadi disekitar dalam hal ini tentang mahasiswa dan tanggung jawab kemanusiaannya. Ini adalah bagian dari tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Dan terbukti mereka telah mewujudkan cita-cita mulia itu dengan terjun langsung dalam setiap operasi SAR penyelamatan/pencarian baik di gunung-hutan, sungai, laut atau bencana lainnya. 

Hanya sebagian kecil dari sekian ribu-an orang mahasiswa yang bisa bergabung dalam tim penyelamat ini (rescuer). Dalam setiap perekrutan anggota (regenerasi) untuk setiap tahunnya, mereka wanita-wanita yang bisa berproses didalamnya hanya sekitar lima hingga enam orang saja dibandingkan kaum lelaki yang puluhan orang.  Angka yang sangat sedikit dibanding jumlah keseluruhan mahasiswa unhas yang masuk dalam setiap tahunnya. 

Bisa jadi, manifestasi jiwa seorang petualang/rescuer itu hanya lahir pada segelintir orang saja terlebih itu pada kaum hawa. Maka dari itu hanya beberapa orang teman-teman mahasiswa yang bisa ambil bagian dalam kegiatan ini. SAR Unhas mewakili keseluruhan mahasiswa Unhas lainnya selalu tampil terdepan dalam penanganan bencana. 

Sebagai contoh, dalam penyelenggaraan operasi sar di gunung Bawakaraeng tahun 2008 lalu seorang gurilawati turut serta bersama-sama dengan tim lainnya melakukan evakuasi dua orang jenazah. Hanya dia seorang wanita saat itu, berhari-hari harus melawan hawa dingin diatas gunung adalah hal yang luar biasa dan dibutuhkan mental serta fisik yang kuat. Suatu pemandangan yang langka, bukan?

Saat bencana tsunami Aceh tahun 2005 lalu Sar unhas juga mengirimkan beberapa anggotanya salah satunya adalah seorang perempuan untuk membantu melakukan proses evakuasi disana. Pencarian pesawat adam air, banjir bandang serta masih banyak contoh lainnya. Pada umumnya setiap Sru (unit tim penyelamat) yang diturunkan sar unhas ke lapangan atau pada kegiatan lainnya pasti ada wanita yang ikut serta didalamnya. Tak bisa dipungkiri kegiatan seperti ini butuh nyali dan terkadang harus bisa survive pada kondisi-kondisi tertentu. Hal lainnya, harus ikhlas karena ini adalah panggilan nurani dengan selalu percaya bahwa Tuhan pasti membalasnya dengan ganjaran yang terbaik. Semoga kita selalu menjadi manusia yang berguna dan peduli untuk lingkungan sekitar kita.

Tulisan ini saya dedikasikan buat teman-teman di ruang poetry Sar Unhas Makassar serta dua orang anggotanya yang saat ini lagi mengikuti pelatihan Kartini Jungle Survival di Gunung Geger Bentang, Pulau Jawa yang diadakan oleh Yayasan Survival Indonesia. Maju terus wanita Indonesia, Semoga…

Selamat Hari Kartini
Damailah Bumi Beserta Isinya
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

TERPOPULER BULAN INI