Saat ini aku sedang menyusun tujuan hidup. Mempacking sekerel cita-cita, namamu ada juga di dalamnya, sayang. Kita akan mengembara dan berkelana mengikuti rotasi waktu dan menempuh jarak kehidupan bersama dengan sesekali menghindar tergilas, lalu menyusuri kontur kehidupan ini. Benar, berdua-dua denganmu. Sayang.
Hidup memang adalah petualangan. Dan kita harus punya rencana-rencana atas itu. Petualangan tanpa persiapan sama dengan angka nol. Artinya tidak bernilai apa-apa dan hanya menantang hidup sia-sia. Seperti kebiasaan kami atau saya ketika hendak naik gunung yang harus lebih siap. Jadi, Mari kita mengemas dan milah-milah cita-cita itu.
Cita-cita, mimpi dan hari esok merupakan misteri atau keghaiban. Dari ketidakpastian menuju ketidakpastian selanjutnya. Dan tak satu setanpun yang mengetahuinya. Ada banyak cita-cita yang terpatri dan terlintas di kepala atau yang sementara diperjuangkan hari ini. Halaman ini tak cukup untukku bercerita disini. Saya sedang mempackingnya.
Sekerel tentu saja berat dan butuh tenaga untuk bisa mengangkatnya. Kaki dan sepatuku harus kuat menopangnya. Harus kuat hingga sekuat-kuatnya. Berjalan, bergerak semoga masa depan dapat diajak berdamai. Seperti harapan dan niatku yang ingin ke setiap atap langit di negeri ini. Mari sini sayang, kita jalan bergandengan. Peta yang usang dan kompas yang nyaris tidak akurat itu jangan sampai terlupa.
Kamar kostan, sedang mengkhayal…
Hidup memang adalah petualangan. Dan kita harus punya rencana-rencana atas itu. Petualangan tanpa persiapan sama dengan angka nol. Artinya tidak bernilai apa-apa dan hanya menantang hidup sia-sia. Seperti kebiasaan kami atau saya ketika hendak naik gunung yang harus lebih siap. Jadi, Mari kita mengemas dan milah-milah cita-cita itu.
Cita-cita, mimpi dan hari esok merupakan misteri atau keghaiban. Dari ketidakpastian menuju ketidakpastian selanjutnya. Dan tak satu setanpun yang mengetahuinya. Ada banyak cita-cita yang terpatri dan terlintas di kepala atau yang sementara diperjuangkan hari ini. Halaman ini tak cukup untukku bercerita disini. Saya sedang mempackingnya.
Sekerel tentu saja berat dan butuh tenaga untuk bisa mengangkatnya. Kaki dan sepatuku harus kuat menopangnya. Harus kuat hingga sekuat-kuatnya. Berjalan, bergerak semoga masa depan dapat diajak berdamai. Seperti harapan dan niatku yang ingin ke setiap atap langit di negeri ini. Mari sini sayang, kita jalan bergandengan. Peta yang usang dan kompas yang nyaris tidak akurat itu jangan sampai terlupa.
Kamar kostan, sedang mengkhayal…