April 17, 2013

Edelweis Lompobattang & Pelajaran Hidup Tentangnya

''Setahun dua tahun, tak menyambangi rumahnya. Saya nyaris lupa wujud dan wewangian edelweiss di lompobattang sana. Semoga selalu cantik dan elok sepanjang waktu, abadilah... "
EDELWEIS merupakan bunga langka dan hidupnya hanya bisa dijumpai pada daerah-daerah ketinggian saja. Bunga ini begitu cantik memesona dan untuk melihatnya atau mendapatinya kita dituntut harus mendaki karena biasanya dia hanya tumbuh di daerah yang berhawa dingin yaitu di pegunungan ketinggian 2000 mdpl (meter dari permukaan laut). Tidak ada alasan lain lagi, maka kita harus kesana ke gunung. semoga beruntung.

Bunga Edelweis/Dok. pribadi

Awal mula perjumpaan saya terhadap bunga ini adalah saat pendakian pertama ke puncak gunung lompobattang, sulawesi selatan. Saat itulah tumbuhnya benih-benih kecintaan saya akan bunga abadi ini. Dimana jauh hari sebelumnya hanya mendengarnya lewat cerita-cerita dari beberapa teman yang pernah melihatnya di gunung saja namun saya belum pernah melihat wujud nyatanya secara kasat mata. Tapi syukurlah saya telah berjumpa saat menyambangi rumahnya, di puncak lompobattang.

Tentang Edelweis. Ada beberapa pelajaran tentang hidup yang bisa dipetik dari bunga yang mewangi ini. Tentang perjuangan, keabadian dan ketulusannya. Perjuangan melambangkan kondisi yang mampu survive di atas sana. seperti dingin, angin dan badai yang menerpanya  atau kondisi ekstrim lainnya. Kitapun juga butuh perjuangan jika ingin melihatnya.

Keabadian. Bunganya yang merekah hingga sepanjang waktu tak pernah layu maka dari itu dikatakan abadi. Tentang makna ketulusan. Pelajaran hidup yang bisa kita petik adalah bunga edelweis selalu menerima apa adanya dari kondisi yang terkadang tidak mengenakan. Bisa tumbuh di tebing atau pada celah batu, dia tidak akan menuntut apa-apa dari hal itu.

Barangkali penulis mengajak kepada diri sendiri untuk mengambil hikmah dari kehidupan bunga eksotik ini. Tentang perjuangan, keabadian dan sifat-sifat tulusnya tadi. Terkadang dan memang hidup selayaknya sedemikian. Harus berjuang juga tulus menjalani sesuatu hal. Orang-orang bijak juga terlampau sering berpesan demikian bukan?

Banyak yang telah jatuh hati akan bunga edelweis ini, saat mereka mendaki gunung. Banyak pula yang memetiknya. Saya juga tidak begitu paham akan hal itu, apa yang membuat orang-orang mengesampingkan hidup bunga langka ini. Marilah, kita mengabadikan ke-elokkannya hanya dalam bentuk gambar saja atau melukiskan namanya dengan tulisan indah dalam puisi-puisi perjalanan hidup kita. Kita perlu memupuk kecintaan kita akan hidup edelweis agar mewangi dan abadi layaknya bunganya yang mekar sepanjang masa.

Setiap menyambangi puncak lompobattang, saya selalu mebawa carrier yang berukuran besar setinggi dada saya dari ujung kaki. Ada banyak ruang kosong didalamnya. Memetiknya, tapi hal itu tidak pernah terbesit dalam pikiran. Saya tidak pernah melalukan hal itu hingga hari ini. Karena bukti kecintaan-kepedulian kita adalah tetap membiarkannya hidup sebagaimana mestinya. Ya. membiarkannya menjalani hari-hari yang begitu survive di gunung sana. Kita hanya butuh memaknainya saja. Karena semesta selalu memberikan pelajaran dan hikmah, kita perlu menyadarinya saja.

Saat memulai merangkai tulisan singkat ini, saya telah merindu pada harum bunga edelweiss dan kabut romantis di puncak gunung lompobattang. Ini murni dalam hati saya. benar-benar merindu.
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

TERPOPULER BULAN INI