November, bulan dimana didalamnya saya
selalu mensakralkannya. Saat-saat dimana beberapa manusia terlahir dalam
keadaan yang kudus dengan keberkahan manifestasi jiwa petualang. Dari rahim perempuan yang
suci dan disucikan, ibu yang mulia. Terberkati.
Saya selalu saja menolak kegamangan juga gulana datang menghampiri. Dengan argumentasi saya menghargai bulan yang sakral itu. Ini bentuk perayaan dari saya. Mungkin tak perlu ucapan dari orang-orang terdekat saya.
Karena jiwa petualang adalah anugerah yang tidak semua orang mendapati dalam dirinya. Tuhan hanya membaginya pada segelintir orang saja yang lahir dari rahim perempuan yang terpilih pula.
Maka berbahagialah perempuan mulia dari kaumnya itu telah melahirkanku. Bahagia pula saya. Semoga keberkahan selalu menghampiri dan dewi fortuna menyelimuti/menghangatkan tubuhku yang kadang-kadang kedinginan dan nyaris hipothermia ini. Adalah doa-doa suci darinya akan menguatkan.
Barangkali sekali tepukan tangan kalian adalah hadiah yang lebih buat saya. Sekali lagi, berbahagia banggalah kalian apa yang tergaris pada saya. Makhluk pendaki gunung yang terkadang nyaris terbunuh pada malam-malam dingin di hutan sana.
Barangkali sekali tepukan tangan kalian adalah hadiah yang lebih buat saya. Sekali lagi, berbahagia banggalah kalian apa yang tergaris pada saya. Makhluk pendaki gunung yang terkadang nyaris terbunuh pada malam-malam dingin di hutan sana.