May 12, 2015

SEJAHTERA-nya Pasar Rakyat Lambocca, Kabupaten Bantaeng

Pasar Lambocca, Kabupaten Bantaeng
Pagi itu 06.00 wita (28/05) mobil mini bus yang kami tumpangi tiba di Pasar Lambocca, Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan. Sebelumnya perjalanan diawali dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar tepatnya jam 03.00 dini hari sebab disanalah titik untuk berkumpul kemudian melaju melewati beberapa kabupaten. Geliat atau aktivitas jual beli para pedagang sudah nampak ramai di pasar tersebut sesaat setelah menginjakkan kaki. Suasana pagi yang segar disertai tiupan sepoi angin saya dapati di pasar Lambocca mengingat posisinya tepat berada di pinggir laut serta landscap pegunungan Lompobattang dan Bawakaraeng menambah indahnya pemandangan.


Saya tak sendirian namun bersama dua orang admin kompasiana dan beberapa kompasianer makassar serta kompasianer bantaeng yang sudah menunggu di lokasi. Ada alasan lain yang membawa kompasiana ke tempat tersebut yaitu untuk meliput dan menjadi saksi kemeriahan festival pasar rakyat dan peresmian Los Basah sebagai unit percontohan Pasar SEJAHTERA di Pasar Lambocca, Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan. Nantinya kehadiran pasar tradisional seperti pasar lambocca dapat menjadi referensi bagi pasar-pasar rakyat lainnya di nusantara.

Program pasar SEJAHTERA merupakan kependekan dari sehat, hijau, bersih, dan terawat. Sungguh hal itu bukan isapan jempol belaka. Saya dan kompasianer lainnya menjumpai kondisi pasar Lambocca amat bersih, tertata rapi dan terawat, ditanami banyak pohon, serta dibangunya fasilitas kesehatan di dalam kawasan pasar. Berada di pasar Lambocca, pembeli akan merasa betah berlama-lama dan nyaman melalukan transaksi. Pengalaman menyambangi pasar Lambocca meninggalkan kisah bahwa kondisi dan atmosfirnya jauh dari pasar rakyat atau pasar tradisional lain yang seolah terkesan kotor, bau atau tak teratur. Akan tetapi, di pasar Lambocca Bantaeng pengunjung tak akan menemukan hal tersebut. Percayalah!

Hadirnya pasar Lambocca menjadi pasar rakyat yang bernuasa modern tak terlepas dari peran pemimpin Kabupaten Bantaeng yaitu Prof. Dr. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M.Agr. Ia, telah menyulap pasar tradisional Lambocca sehingga tak kalah dengan pasar modern atau pusat perbelanjaan seperti mal dan supermarket. “Empat tahun lalu Pasar Lambocca sangat kumuh. Masalah lain yang juga muncul saat itu adalah pasar ikan yang selalu ditempatkan di bangku-bangku sehingga selalu menimbulkan bau yang tak mengenakan “. Bupati Bantaeng ini juga mengatakan dalam sambutannya “kalau di pasar supermarket tidak bisa menawar namun di pasar tradisional bisa mencari kebutuhan sesuai yang diperlukan dan bisa menawar.

Fasilitas Kesehatan di Pasar Lambocca

Atas hal itu, kini Pasar tradisional Lambocca terpilih menjadi pasar percontohan sebagai pasar SEJAHTERA (sehat, bersih, hijau dan terawat) di Indonesia. Menanggapi predikat tersebut Nurdin Abdullah berujar “Saya bersyukur karena Yayasan Danamon Peduli memilih Pasar Lambocca menjadi lokasi program pasar percontohan. Pasar Lambocca menjadi percontohan karena dibangun berbagai fasilitas yang ada seperti mesjid, timbangan, balai kesehatan serta Pasar Lambocca menjadi pasar kejujuran” ungkapnya. Lewat kesempatan itu juga Bupati Bantaeng menitipkan pesan kepada seluruh pedagang untuk senantiasa menjaga lingkungan pasar agar tetap bersih karena tahun ini akan dibangun terminal sayur yang akan bersinergi dengan Pasar Lambocca.

Pujian juga datang dari ibu Dr. Ekowati Rahajeng SKM, M.Kes (perwakilan dari Kementerian Kesehatan) dalam sambutannya bahwa “mengapresiasi dengan adanya balai kesehatan yang ada di Pasar Lambocca sehingga bisa menjadi percontohan bagi pasar tradisional lainnya tak hanya di Sulawesi Selatan namun juga di Indonesia secara luas”. Tak sampai disitu, ia juga mengatakan “Pasar Lambocca sangat bersih dan tidak tercium bau, sebab pasar juga menjadi awal dari kesehatan” masyarakat. Namun Ibu Ekowati Rahajeng memberikan masukan “Pasar Lambocca perlu melengkapi saluran air bersih (kran) untuk setiap pedagang. Musholla ditempatkan dibelakang kalau bisa ditukar dengan ruang smoking area yang ada didepan” ujarnya dengan nada sedih.

Seperti yang kita ketahui bahwa keberadaan pasar rakyat merupakan bagian terpenting yang tak terpisahkan dalam kehidupan sosio-ekonomi masyarakat indonesia. Pasar rakyat menjadi sumber penghidupan bagi lebih dari 30 juta penduduk indonesia yang bermata pencaharian sebagai pedagang sebab di pasarlah dipasok segala kebutuhan masyarakat. Berdasar hal itu ibu Dr. Ekowati Rahajeng SKM, M.Kes mengatakan dalam sambutannya “pasar rakyat menjadi forum silaturahim antar sesama”. Senada hal yang sama diungkapkan oleh Ibu Restu Pratiwi (Ketua Yayasan Danamon Peduli) bahwa “pasar adalah salah satu ruang publik tempat interaksi sosial Bangsa Indonesia yang harus terus kita kembangkan dan jaga.”

Melalui festival pasar rakyat menjadi ajang promosi dan kampanye kepada masyarakat luas agar pasar rakyat mampu bersaing dengan pasar ritel modern. Tak hanya itu kegiatan festival pasar rakyat menjadi kanal kampanye untuk mengangkat kekayaan suatu pasar dengan melihat aspek historis-sejarah, budaya, kearifan lokal, kekayaan komoditas dan kuliner. Maka tak tanggung-tanggung dalam festival pasar rakyat Lambocca pemerintah daerah Kab. Bantaeng terlihat sangat serius menyelenggarakan kegiatan ini dengan mendatangkan Chef Bara Pattiradjawane atau dikenal dengan sebutan Super Cook. Hadir pula pemerhati kuliner Arie Parikesit serta Handoko Hendroyono, seorang pekerja kreatif atau produser film Filosofi Kopi. “Kopi lokal Bantaeng sangat enak namun masih perlu dieksplorasi lagi lalu dipromosikan lewat moment besar dengan mengundang media” ujar Handoko Hendroyono ditengah meriahnya festival pasar Lambocca. 

Pada festival pasar rakyat Lambocca juga dilakukan aksi bersih lingkungan dengan membuat 200 lubang pori yang berfungsi sebagai sumur resapan agar ketika musim penghujan tak menggenangi kawasan pasar. Hal itu ditunjukkan oleh para pedangang sebagai bentuk mewujudkan komponen “hijau” pada program pasar SEJAHTERA. Barangkali ini contoh yang baik untuk diterapkan juga di pasar rakyat lainnya di Indonesia.
 
 
Biopori
Selain itu juga dalam meriahnya festival pasar rakyat Lambocca diadakan kegiatan lomba masak antar pedagang yang langsung dinilai oleh Chef Bara Pattiradjawane, lomba melukis tong sampah untuk pelajar, bazar UMKM lokal seperti pameran batu akik dan panggung hiburan rakyat yang turut dimeriahkan oleh Bupati Bantaeng, Bapak Nurdin Abdullah dengan menyumbangkan lagu untuk para peserta festival pasar . Seluruh rangkaian festival pasar rakyat Lambocca terselenggara atas kerjasama Pemerintah Kabupaten Bantaeng dan Yayasan Danamon Peduli. “Sebagai bentuk apresiasi kami kepada masyarakat, apa yang sudah kami terima sudah sepantasnya kami kembalikan kepada masyarakat melalui tanggung jawab sosial perusahaan” kata Restu Pratiwi, Ketua dan Direktur Eksekutif Yayasan Danamon Peduli.

Dari jelajah pasar rakyat Lambocca Bantaeng bersama kompasiana ini memberikan gambaran bahwa pasar tradisional bisa menyaingi dan tak kalah dengan pasar modern dari segi penataan dan kebersihannya bahkan pasar rakyat lebih memilih keunggulan tersendiri yakni pembeli bisa langsung menawar harga misalnya serta pada pasar rakyatlah nilai-nilai kearifan lokal masih terjaga. Yah, hal itu bisa terwujud jika pemerintah turut langsung terlibat untuk merevitalisasinya menjadi pasar yang jauh dari kesan semrawut, tak tertata baik, tak terawat dan tak bersih. Hadirnya pasar Lambocca memberikan contoh atas semua itu. Semoga pula Yayasan Danamon Peduli menghidupkan kembali pasar-pasar tradisional lainnya di Indonesia menjadi pasar rakyat yang SEJAHTERA.
***
 
Saat Bertandang ke ruang kerja Bupati Bantaeng
Seusai acara festival pasar rakyat Lambocca, kompasianer mendapat kesempatan menyambangi kantor Bupati Bantaeng dan bertatap muka dengan Bapak Nurdin Abdullah yang dikenal oleh warganya atas inovasi dan kreatifitasnya karena membangun daerahnya. Orang nomor satu di Kabupaten Bantaeng tersebut sangat hangat menerima kami dengan berujar “apa kabar kompasiana’’?. Ada banyak hal dan kesan yang lahir dari perjumpaan singkat itu. Antara lain adalah tentang jiwa kepemimpinannya, keramahannya, pemikiran serta kesederhanaan pemimpin yang bermimpi ingin membawa kejayaan bagi Bantaeng itu. 

Melalui kesempatan itu juga Bapak Nurdin Abdullah menyambut baik rencana kompasianer Bantaeng untuk lebih sering lagi mengadakan kerjasama dengan pihak kompasiana, misalnya acara blogshop atau pelatihan jurnalistik yang nantinya bisa di ikuti oleh para blogger atau juga pegawai negeri sipil yang ada di Kabupaten Bantaeng. “Ide-ide itu selalu kami terima, kami selalu terbuka serta pemerintah Bantaeng akan menfasilitasinya” pungkas bupati yang hobby berolahraga jogging itu. 

*) Demikian catatan yang dapat saya kisahkan dari jelajah pasar rakyat Lambocca, Kabupaten Bantaeng. Tulisan ini disadur dari tulisan pribadi di kompasiana.com. Sumbernya ada disini


4 comments:

  1. keren ya, hasil kerjanya kelihatan, pengen punya butapi seperti beliau, di tempat aku pasar itu masih bau becek dan kumuh, peran bupati seperti gak kelihatan, entah punya bupati atau gak :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. selain kebijakan dari pemimpin. peran serta masyarakat sangat perlu utk mewujudkn pasar yg sejahtera.. salam mbak iilajah

      Delete
  2. Arie Parikesit? Handoko Hendroyono? Keren... Aku cuma pernah ketemu Mas Arie pas roadshow #WiisataKuliner Bango.
    Huaa.. pasart tradisional yang SEJAHTERA bener-bener impian banyak orang. Dengan begitu kan para pembeli dan penjual sama-sama bisa merasa nyaman. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. trimakasih sdh berkunjung mbak hilda. salam

      Delete

TERPOPULER BULAN INI