June 21, 2013

Seorang Petualang Harus Menulis

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian” (Pramoedya Ananta Toer).
Akhir-akhir ini ada banyak hal yang ingin saya tulis. Ide semakin berseliweran kadang pikiran saya semakin liar saja atau terasa ada hal yang ingin membuncah. Adakalnya itu semua sangat sulit digoreskan ke dalam secarik kertas putih ataukah dalam media layar laptop kesayangan saya. Sekali lagi, proses awal memulainya selalu terjebak dalam kata bernama "sukar". Ya, jari-jemari enggan menari-nari di atas tuts keyboard. 

Harus menulis. Pada halaman ini saya ingin menulis tentang hal menulis juga hendak menyemangati diri sendiri.  Kita yang sering melakukan kegiatan petualangan entah itu di gunung, hutan belantara, gua, sungai, pulau atau pada medan lainnya selalu mempunyai cerita atau pengalaman yang selalu menarik untuk disiarkan. Akan sangat membahagiakan dan melegakan hati jika mengabarkan kisah-kisah dari perjalanan itu. Kita bisa bercerita lewat bait-bait puisi hijau, tentang keindahan atau bentangan alam yang menakjubkan mata sebagai suatu karya megah sang pencipta semesta.

Berpetualang bukan saja tentang apa yang saya sebutkan diatas tadi, ada banyak hal yang mencakup tentang itu. Mengunjungi tempat yang baru, bertemu wajah-wajah baru, mengenal dan mempelajari kehidupan sosial, adat budaya dan menjumpai keramahan suatu masyarakat. Hal itulah yang akan menumbuhkan dan menguatkan kecintaan kita terhadap bangsa yang majemuk ini. Ada banyak hal baru yang bisa dikisahkan dari kegiatan-kegiatan tersebut dan semoga menginspirasi banyak orang. Seorang Ibnu Batutah atau Marcopolo pun melakukan hal itu. Kisah pengembaraan mereka amatlah sangat mengagumkan, bukan!

Tentang menulis saya mencoba mengutip beberapa pernyataan yang menjadi alasan kenapa kita harus menulis dan semoga ini menjadi obat perangsang : “Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa-suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang.” (Seno Gumira Ajidarma).

Saya mengajak untuk diri saya pribadi dan beberapa kawan saya yang kisah-kisah pengembaraan yang mereka alami sangatlah  inspiratif dan bermanfaat untuk dibagikan. Petualang itu harus menuliskan sejarahnya, karena tidak semua orang bisa mempunyai kesempatan melakukannya. Bagi saya menulis itu adalah keharusan bagi orang-orang sering melakukan kegiatan petualangan. Ah, barangkali bukan mereka petualang, pengembara, pejalan saja siapapun itu ia harus menulis agar umurnya semakin panjang.

Saya, sedang belajar menulis apa saja!!!

- Makassar, 06/22/2013.
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

TERPOPULER BULAN INI