"Perjalanan ke puncak, badai, dingin yang menembus tulang dan tebing-tebing terjal semua itu hanyalah proses. Pulang dengan selamat adalah tujuan dari perjalanan ini"
12 februari 2011, Makassar masih diguyur hujan lebat. Bersama Murham (SAR Unhas), Udin (KPA Omega), Ucok dan Safar (Geologi Unhas). Pukul 13.00 WIB, start dari Terminal Daya dengan menggunakan mobil panther tujuan Enrekang dengan ongkos 60rb. Setelah menempuh beberapa jam perjalanan akhirnya kami tiba di Basecamp KPA Gempa Maspul-Erekanng dan langsung istrahat. Keesokan paginya setelah berpamitan dengan teman2 KPA Gempa perjalanan kami lanjutkan meggunakan angkutan pete2 tujuan pasar Baraka dengan 15rb/orang, selanjutnya dari Baraka menuju dusun Rantelemo menggunakan mobil Ranger dengan ongkos 20rb/orng.
Petualanganpun dimulai dari dusun Rantelemo (dusun Latimojong) karena kita harus berjalan kaki sejauh 3 km untuk sampai di dusun Karangan, kaki Gunung Latimojong. Sepanjang jalan mata kita akan dimanjakan dengan Bunga Edelweis, bunga abadi yang hanya tumbuh didaerah ketinggian sungguh pemendangan yang jarang sekali kita temukan didaerah lain. Sekitar jam 5 sore kami sampai di Karangan (1390 mdpl) dan lansung melapor ke Pak Dusun selanjutnya mencari rumah seorang warga Pak Mulle' namanya untuk kami jadikan basecamp. Malamnya banyak bercerita yang kami dapat dari Pak Mulle' seputar Gunung Latimojong. Ada hal yang menarik dari Dusun Karangan yaitu tentang musik bambunya.
Esok paginya packing dan memulai perjalanan sekitar jam7. Karena diantara kami semua tidak ada yang tau jalur makanya Pak Mulle' bersedia mengantar sampai percabangan menuju pos 1. Setelah melewati perkebunan kopi dan melewati beberapa sungai dengan tanjakan yang cukup lumayan sekitar kurang lebih 40 menit kami sampai di pos 1. Dari Pos 1 ke pos 2 jalur trek akan bervariasi yaitu mendaki dan menurun. Mendekati pos 2 rute jalannya akan menurun karena pos 2 berada disebuah lembah ditepi sungai yang mengalir besar. Pos 2 ini berupa sebuah areal dibawah tebing batu, biasa juga disebut dengan nama Goa Sarung Pakpak. Sumber air melimpah disini dan sangat cocok untuk dijadikan area camp. Pos 2 berada diketinggian 1800 mdpl. Sekitar sejam kami menyempatkan untuk memasak dan mengisi perut.
Dari pos 2 perjalanan ke pos 3 agak sulit karna harus melewati tanjakan dengan kemiringan 80 derajat. Kondisi cuaca juga mulai berubah hujan deras mengguyur kami. jalur yang licin membuat langkah perlahan mulai lambat. Waktu tempuh untuk sampai di pos 3 adalah selama 1 jam perjalanan. Dari pos 3 menjuju pos 4 agak sedikit mudah dengan melewati hutan dengan vegetasi hutan palem. Waktu tempuh dari pos 3 adalah 45 menit.
Menuju pos 5 agak sedikit mudah tapi waktunya agak lama karena trakkingnya lumayan jauh. Pos 5 berada pada elevasi 2480 mdpl merupakan sebuah daerah datar dan sangat cocok untuk dijadikan tempat camp bisa menampung paling tidak 12 tenda. Dan waktu yang kami tempuh dari pos 4 adalah sekitar 1 jam lebih. Disini terdapat sumber air berupa sebuah sungai.
Melanjutkan perjalanan menuju pos 6 sekitar 40 menit melewati hutan lumut. Karena cuaca semakin ekstrim kami putuskan untuk mendirikan tenda dan camp di pos 6. Keesokan paginya lanjut ke pos 7 kurang lebih 1 jam kami sampai. Lagi-lagi cuaca kembali berubah pos 7 mulai ditutupi kabut disertai angin kencang.
Merupakan resiko melanjutkan perjalanan dalam keadaan badai. Akhirnya diputuskan tetap lanjut ke pos 8 yang merupakan puncak tertinggi dari pegunungan Latimojong. Masih harus mencari tanda string line dan jalur dikarenakan jarak pandang penglihatan hanya sekitar lima meter. Udara dingin yang menembus tulang akibat angin kencang membuat kami beberapa kali harus terjatuh.
Kurang lebih satu jam perjalanan melawan badai kami melihat tugu sebagai tanda itulah titik triangulasi. Teriakan Allahu Akbar, luar biasa itu semua adalah ekspresi kegembiraan kami. Jacket tebal yang membalut tubuh tidak cukup untuk melawan dingin. Sekitar sepuluh menit mengabadikan diri dengan berfoto-foto kami putuskan turun ke pos 6 lokasi camp. Keesokan harinya baru turun ke basecamp dusun Karangan. Besok pagi, lanjut ke Makassar dengan membawa pengalaman yang luar biasa, sungguh jarang sekali dialami oleh orang banyak…
Transportasi menuju Karangan |
Dusun Karangan |
Pos 1 |
Triangulasi, Puncak Rantemario |
waah, ada foto sya tuh, he he he. kak, ajak2 ka lagi mendaki :D
ReplyDeleteayomi..
Delete