April 09, 2015

Catatan Yang Tercecer di Kompasiana Blogshop

Ini yang kedua kalinya saya mengikuti acara kopdaran kompasiana. Sebelumnya, dua tahun lalu pada acara kompasiana nangkring bersama bkkbn. Selalu menarik menghadiri pertemuan-pertemuan dengan para blogger kompasiana ini atau biasa dikenal dengan nama kompasianer. Kompasiana merupakan kanal jurnalisme berbasis warga. Tempat dimana setiap orang bisa mewartakan segala hal yang ia lihat, rasa, dan peristiwa disekitar lalu dilukiskan kedalam tulisan. Kompasiana adalah medium yang baik untuk belajar menulis. Maka tak mengherankan jika kompasiana sangat banyak dihuni para penulis/blogger aktif yang menayangkan tulisan tiap harinya, atas hal itu menjadikan kompasiana mendapat rangking 22 di alexa sebagai parameter peringkat situs di Indonesia. Sungguh sangat jauh dari peringkat blogpribadi saya yaitu 241,699. Duh.


Beberapa hari lalu, kompasiana blogshop kembali di adakan di makassar tepatnya 7 april 2015. Saya tak mau ketinggalan untuk mengikutinya sebab yang akan membawakan materi adalah seorang jurnalis kompas sekaligus admin dari kompasiana.com, mas Nurullah. Sejatinya, saya memendam keinginan untuk bertemu langsung beliau kemudian sekilas bercerita tentang dunia blog atau perihal tulis-menulis serta bisa berfoto bersama. Barangkali dikesempatan lain bisa terwujud. semoga!

 ***
Di awal memulai materinya Mas Nurullah, melayangkan pertanyaan ke seluruh peserta yang memenuhi gedung Baruga Pettarani Unhas. Kurang lebih seperti ini : Coba angkat tangan, mana disini yang memiliki akun kompasiana? Namun yang nampak mengacungkan tangan hanya segelintir saja, tak lebih dari 30 orang menurut pengamatanku. 

Dari banyaknya pasang mata yang hadir hanya berapa orang saja yang mengenal kompasiana, sebagai jurnalisme warga terbesar di Indonesia. Bahkan saya mencurigai mereka hadir ditempat tersebut hanya untuk melihat atau menonton stand up comedy saja, namun tak tahu menahu dengan kompasiana itu apa. Barangkali alasan lain adalah mahasiswa di ruang itu datang untuk menyaksikan komedian Raditya Dika atau mengikuti talkshow beberapa pejabat sebagai bintang tamu dari rangkaian acara kompas kampus tersebut. Entahlah!

Mas Nurullah banyak bercerita tentang Jurnalisme warga (Citizen Journalism). Sejarah dari jurnalistik, sejarah berdirinya kompasiana yang mulanya hanya diperuntukan kepada para jurnalis kompas saja akan tetapi dibuka untuk warga sejak tahun 2009. Dipaparkan juga contoh media berbasis warga di luar negeri seperti Oknation di Thailand pada tahun 2009 serta berapa negara lainnya. Termasuk Wikipedia adalah kanal jurnalis warga yang tak mengherankan sering terjadi kesalahan "ungkapnya"

Namun berapa hal yang saya garis bawahi dari apa yang dipresentasikan oleh admin kompasiana itu. Yaitu ciri dari berita jurnalis warga adalah tentang hal-hal remeh temeh yang tak dimuat di media arus utama (mainstream). Misalnya tulisan perjalanan, kuliner, puisi, dan sebagainya. Saya rasa itu merupakan keunggulan dari media warga sebab akan ditulis dengan apa adanya, murni atau tanpa ditunggangi suatu kepentingan tertentu.

Bagian lain yang dijelaskan juga yaitu hal penting dimana mesti diperhatikan dari berkompasiana adalah trasparancy report. Akun yang diblokir, tulisan yang dihapus, tulisan yang di copas, tulisan yang pendek serta tulisan yang diposting ulang. Itu merupakan sesuatu yang sangat dilarang bagi para blogger kompasiana dalam aktifitas menulisnya.

Pada akhir-akhir sebelum menutup materinya, mas Nurullah menyampaikan ke suluruh peserta yang memenuhi ruang Baruga Pettarani Unhas bahwa menjadi blogger dan menggeluti dunia menulis di rimba maya memiliki keunggulan dan keajaiban-keajaiban tersendiri. Dimana mereka yang aktif menayangkan tulisan di kompasiana maka karyanya akan dihargai bahkan yang beruntung akan dicetak menjadi buku. Saya termasuk satu orang yang paling bahagia untuk hal ini karena satu tulisan saya bersama catatan kompasianer lainnya dimuat pada buku "Jelajah Negeri Sendiri". Melihat hal ini, saya semakin percaya bahwa menulis itu tak ada yang sia-sia namun akan menemukan jalannya sendiri.

Satu pemantik lain yang bisa memberikan motivasi atau dorongan serta motivasi kepada setiap mahasiswa yang mengikuti acara kompasiana blogshop makassar tersebut adalah tulisan-tulisan yang dilayangkan oleh blogger kompasiana sering menjadi rujukan atau isu nasional. Misalnya  plagiarisme Anggito Abimayu yang kemudian harus mundur menjadi dosen Ugm. Serta masih banyak isu-isu lainnya yang diangkat menjadi pembicaraan nasional. 

Semoga dengan semakin seringnya acara kompasiana blogshop atau kopdaran seperti ini mampu menstimulus atau menginspirasi banyak orang untuk lebih banyak lagi menyukai aktivitas menulis atau bergabung di kompasiana karena menjadi tempat-kanal yang baik untuk belajar menggali potensi diri dalam hal tulis menulis(*)

3 comments:

  1. Aku baru punya beberapa tulisan di Kompasiana. Pengen deh sesekali ikutan acara nangkringnya. Menarik2 acaranya. Sayang, belum ada lagi yg di Bandung. Kalau ada ingin banget hadir. Terima kasih share liputannya ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepertinya Bandung dapat giliran juga acara Kompas Kampus kalau tidak salah. Lokasinya di Kampus ITB.

      Delete
    2. mbak Euisry Noor.. wah jgn2 kita blom berteman di kompasiana. sy juga tak byk tulisan disana. namun kompasiana adalah medium yg sangat baik utk belajar mnulis, jg tmptnya baagi para blogger berkumpul. event2nya juga sangat sering dilakukan. benar kata Timut Matahari, dibandung ada juga acara kopdarannya

      Delete

TERPOPULER BULAN INI