April 22, 2013

Kartini, Selamat atas hari-mu

Selamat berpetualang ke ujung terjauh bumi dan ke atap-atap langit negeri. ke palung-palung terdalam samudera, menerjang ombak-ombak ganas agar tangguh. Sehat-sehatlah dimanapun engkau berada. Semoga semesta berpihak dan melindungimu. Tetaplah berkarya,-

Selamat atas harimu, Kartini...

April 17, 2013

Edelweis Lompobattang & Pelajaran Hidup Tentangnya

''Setahun dua tahun, tak menyambangi rumahnya. Saya nyaris lupa wujud dan wewangian edelweiss di lompobattang sana. Semoga selalu cantik dan elok sepanjang waktu, abadilah... "
EDELWEIS merupakan bunga langka dan hidupnya hanya bisa dijumpai pada daerah-daerah ketinggian saja. Bunga ini begitu cantik memesona dan untuk melihatnya atau mendapatinya kita dituntut harus mendaki karena biasanya dia hanya tumbuh di daerah yang berhawa dingin yaitu di pegunungan ketinggian 2000 mdpl (meter dari permukaan laut). Tidak ada alasan lain lagi, maka kita harus kesana ke gunung. semoga beruntung.

Bunga Edelweis/Dok. pribadi

Awal mula perjumpaan saya terhadap bunga ini adalah saat pendakian pertama ke puncak gunung lompobattang, sulawesi selatan. Saat itulah tumbuhnya benih-benih kecintaan saya akan bunga abadi ini. Dimana jauh hari sebelumnya hanya mendengarnya lewat cerita-cerita dari beberapa teman yang pernah melihatnya di gunung saja namun saya belum pernah melihat wujud nyatanya secara kasat mata. Tapi syukurlah saya telah berjumpa saat menyambangi rumahnya, di puncak lompobattang.

Tentang Edelweis. Ada beberapa pelajaran tentang hidup yang bisa dipetik dari bunga yang mewangi ini. Tentang perjuangan, keabadian dan ketulusannya. Perjuangan melambangkan kondisi yang mampu survive di atas sana. seperti dingin, angin dan badai yang menerpanya  atau kondisi ekstrim lainnya. Kitapun juga butuh perjuangan jika ingin melihatnya.

Keabadian. Bunganya yang merekah hingga sepanjang waktu tak pernah layu maka dari itu dikatakan abadi. Tentang makna ketulusan. Pelajaran hidup yang bisa kita petik adalah bunga edelweis selalu menerima apa adanya dari kondisi yang terkadang tidak mengenakan. Bisa tumbuh di tebing atau pada celah batu, dia tidak akan menuntut apa-apa dari hal itu.

Barangkali penulis mengajak kepada diri sendiri untuk mengambil hikmah dari kehidupan bunga eksotik ini. Tentang perjuangan, keabadian dan sifat-sifat tulusnya tadi. Terkadang dan memang hidup selayaknya sedemikian. Harus berjuang juga tulus menjalani sesuatu hal. Orang-orang bijak juga terlampau sering berpesan demikian bukan?

Banyak yang telah jatuh hati akan bunga edelweis ini, saat mereka mendaki gunung. Banyak pula yang memetiknya. Saya juga tidak begitu paham akan hal itu, apa yang membuat orang-orang mengesampingkan hidup bunga langka ini. Marilah, kita mengabadikan ke-elokkannya hanya dalam bentuk gambar saja atau melukiskan namanya dengan tulisan indah dalam puisi-puisi perjalanan hidup kita. Kita perlu memupuk kecintaan kita akan hidup edelweis agar mewangi dan abadi layaknya bunganya yang mekar sepanjang masa.

Setiap menyambangi puncak lompobattang, saya selalu mebawa carrier yang berukuran besar setinggi dada saya dari ujung kaki. Ada banyak ruang kosong didalamnya. Memetiknya, tapi hal itu tidak pernah terbesit dalam pikiran. Saya tidak pernah melalukan hal itu hingga hari ini. Karena bukti kecintaan-kepedulian kita adalah tetap membiarkannya hidup sebagaimana mestinya. Ya. membiarkannya menjalani hari-hari yang begitu survive di gunung sana. Kita hanya butuh memaknainya saja. Karena semesta selalu memberikan pelajaran dan hikmah, kita perlu menyadarinya saja.

Saat memulai merangkai tulisan singkat ini, saya telah merindu pada harum bunga edelweiss dan kabut romantis di puncak gunung lompobattang. Ini murni dalam hati saya. benar-benar merindu.

April 15, 2013

ya! Saya Seorang Kafeinisme

Suatu waktu seorang kekasih saya pernah mengatakan "jangan terlalu mengkonsumsi kopi nanti cepat tua" dengan penuh cinta dia menyuguhkan kepada saya secangkir kopi pekat hangat yang telah ia ramu. Hingga malam semakin meninggi tepatnya di kamar kostannya kami memperbincangkan banyak hal sederhana juga ringan termasuk kopi yang katanya akan mempercepat saya menjadi tua.

Dilain waktu juga seorang teman pernah menceramahi saya. Orang yang gemar meminum kopi akan mengalami penurunan produktivitas hormon sperma, katanya sambil meyakinkan saya. Pada beberapa tempat persinggahan saya juga telah mendapatkan materi-materi ceramah semacam ini.

Sembari menuliskan tulisan ini saya sedang meneguk kopi pekat dicangkir kebesaran saya. Kehidupan yang seperti ini semakin akut saja dan menjadi-jadi mewarnai keseharian saya. Ya, saya adalah seorang kaffeinis. Penggemar kopi paling pekat sejagat. Beberapa orang sahabat saya akan mengamini hal ini. Sungguh.

Jika benar apa yang dikatakan mantan dari kekasih saya diatas adalah benar adanya. Maka cepat tualah saya. kulit-kulit saya mulai hari ini akan berkeriput dan lambat laun akan menua dalam usia yang masih muda. Atau produktivitas hormon sperma saya telah berkurang akibat menyantap kopi. Apa mungkin saya tidak akan memiliki keturunan seperti apa yang di mitoskan oleh teman saya tadi.

Tapi seseorang pernah menghampiri saya. Katanya, kebaikan-kebaikan dari menyantap kopi salah satunya adalah dapat mengembalikan kekuatan atau energi setelah melakukan hubungan intim sex bersama pasangan akibat terkurasnya tenaga. Mungkin juga ini benar, secara ilmiahnya saya juga telah lupa dengan apa yang dikatakan teman tadi.

Ada beberapa hal-hal hebat tentang kopi yang ia ceritakan pada saya waktu itu, termasuk untuk kesehatan dapat mengobati beberapa macam penyakit. saya cukup senang  mendengarnya. Namun, saya agak malas menceritakan itu semua disini karena kedengarannya bernada ilmiah dan saya tidak begitu paham atas hal itu.

Terlepas dari kebaikan-kebaikan, akibat dan segala perbincangan tentang secangkir kopi. Hal ini telah menjadi candu, tapi saya menikmatinya. Setidaknya saya sentosa atas kenikmatan rasa seperti ini. Jika kalian punya waktu mari menyeruput bersama saya yang seorang kaffeinis ini..

- Kamar kostan. mari menulis, mari menyeruput kopi pekat..

April 12, 2013

Mereka, Malaikat disekitar Saya

"Manusia akan berubah sesuai jarak dan waktu..

Bulan dan hari-hari yang gulana sempat menimpaku tempo hari. nyaris saja membuatku mengalami kelumpuhan.   Tak banyak orang terdekat saya yang mengetahui peristiwa ini terlebih calon kekasih. Tak banyak yang menghampiri datang menghadirkan suplemen penguat buat saya yakni senyum yang barangkali akan menjadi semacam obat mujarab yang menguatkan saya. Hal ini luput dari mereka..

Masa-masa survive yang melebihi tingkat kesulitan dari kondisi di tengah belantara sana. atau samudera dengan ombak ganasnya.  Tidak juga pada terjangan badai di puncak sulawesi pegunungan latimojong beberapa tahun lalu bersama beberapa kawan petualangan. Sungguh kali ini amatlah membahayakan jiwa saya..

Orang-orang satu sama lain semakin menutup muka. Sinis, menertawakan dan mencemoh saya atau menjajah dengan pertanyaan-pernyaan yang belum sempat saya jawab waktu itu. hari- hari seperti ini adalah santapan buat saya, tidak mengenakkan. Mereka tidak menyahut lagi, kalian telah angkuh. Tak mengapa saya telah mencatat hal ini kedalam buku catatan harian saya.

Barangkali ini adalah serangkaian perstiwa hidup yang harus saya lalui dan mungkin pula ini telah tertulis rapi, hanya perlu menjalaninya. Tapi satu yang saya pahami dan itu pasti, tentang hikmah dan pelajaran-pelajaran hidup yang amat begitu berharga. Ya, ini semakin menguatkan saya. percayalah. Hidup memang tidak boleh lurus-lurus saja, bukan.

Ditengah peristiwa yang menimpa saya. Datanglah malaikat-malaikat penyelamat yang membebaskan dari hal yang sempat membahayakan jiwa saya tadi. Mereka adalah kawan lama, dua orang sahabat saya. Inilah bentuk persahabatan sejati pikirku. Suatu tontonan yang begitu mahal dari kehidupan yang semakin menjemukan.

Ucapan terimakasihku yang tulus pada kalian telah datang jauh-jauh dari seberang samudera sana meninggalkan orang terkasih kalian hanya membawa secangkir suplement penguat yang saya butuhkan. Hidup saya saat itu kembali menguat. Obat yang kalian hantarkan sangatlah ampuh dan mujarab. Nama kalian telah saya catat rapi   dengan huruf  arial pada buku catatan petualang dalam daypack merah kesayangan saya.

Kelak anak-anak saya, jagat dan bumi harus membaca cerita ini. Suatu waktu saya juga akan mendongengkan semua ini pada mereka di beranda rumah. Nama kalianpun harus mereka lafazkan dalam doa-doa yang terpanjatkan.

April 01, 2013

Tentang Tulis- Menulis

Dengan menulis, dapat memperpanjang usia kita. Maka menulislah..
                         - (kutipan, lupa baca dimana) 

Hari ini, barangkali saya bukanlah penulis hebat alias hanya pemula dan masih dalam tahap proses belajar. Tapi saya tidak sepesimis demikian. Prestasi gemilang saya dalam hal menulis adalah dahulu sewaktu jaman sekolah dasar berhasil menjuarai lomba mengarang tingkat kecamatan. Dan jauh terpaut beberapa tahun, tepatnya tempo hari saya juara dua lomba menulis catatan perjalanan yang diadakan oleh salah satu media warga terbesar di indonesia journalism cityzen. Itu merupakan sejarah terhebat yang saya torehkan dalam hal menulis.

Suatu waktu seorang teman pernah menegur pada saat blog pertama yang pernah terpublikasikan, saya hapus dengan tidak meninggalkan pesan apa-apa. "kenapa kau hapus blogmu tanpa meninggalkan backlink" demikian tegurnya. Saya tersadar betapa peduli juga perhatiannya orang disekeliling saya dalam hal menulis. Setelah kejadian itu, besoknya saya kembali membuat blog yang sekarang (baca : gurila405) dengan tujuan sedikit membagi cerita kenangan perjalanan atau sekedar melatih kemampuan jari-jemari saya untuk membiasakan menari-nari di atas tuts keyboard agar tidak kaku, entah apapun yang akan saya tulis kelak.

Saya juga membuat/mempunyai akun untuk blog lainnya. nebeng pada website beberapa media warga seperti blogdetik, tumblr, kompasiana, blogspot. walaupun jarang di isi dengan goresan tulisan. Beberapa permasalahan dalam hal menulis selalu menghadang, Dan sesuatu yang pasti adalah hal konsistensi. Ada banyak faktor yang mempengaruhinya. Entah alasan  kesibukan, kuliah dan sebagainya.

Akhir-akhir ini ada keinginan yang menggebu-gebu dalam diri saya untuk selalu dapat menyempatkan diri mengunjungi blog-blog saya itu. Menuangkan beberapa pemikiran saya, bercerita tentang peristiwa yang sempat terekam oleh mata. Atau sekedar berceloteh ke halaman blog tersebut. Sebulan, dua atau lima tulisan adalah harapan saya. Karena dengan tak mengunjunginya seakan kita telah menganak tirikannya atau seperti istri tua yang tidak terurus lagi.

Entah bakat terpendam saya adalah menulis seperti yang dituduhkan seorang teman yang lainnya. Cita-cita saya juga bukan untuk menjadi penulis apalagi hingga terkenal. Tapi satu yang harus tetap saya lakukan yakni terus mengabarkan cerita-cerita perjalanan/petualangan saya. Karena dibagian ini selalu menarik untuk dikisahkan. Lewat halaman-halaman seperti ini kita dapat berbagai ke penjuru negeri, bukan hanya di warung-warung kopi saja atau hanya di beranda rumah kita bercerita.

Masih seputar tulis menulis tadi. Saya telah membius seorang teman saya yang masih newbie dalam dunia ngeblog ini. Alhasil, dia telah memiliki blog dan sering mengikuti beberapa kontes lomba ngeblog. Ada kebahagiaan tersendiri bagi saya atas hal ini. Tersenyum semringahlah saya.

Maka mari menulis agar panjang usia kita. Mari menjaga konsistensi..

Kostan, 1 april 2013 pukul 2;12  - Menulis karena kepanasan

TERPOPULER BULAN INI