Sebenarnya kisah ini sudah pernah saya tulis di beranda sosial media Facebook. Tapi entah mengapa saya ingin kembali menuangkan catatan itu di blog ini. Maka perkenankan saya untuk menyajikannya lagi.
ADA SEORANG LELAKI TUA, kurang lebih telah memasuki usia senja 80~90an tahun menurut taksiran saya. ia bertongkat jika hendak berjalan kemana-mana. tak hanya itu, giginyapun sudah mulai berkurang. hal lainnya sang kakek tadi kini menggunakan kacamata sebab jarak pandang penglihatannya mulai berkurang.
Ada yang menarik dari pribadi kakek tua tersebut. perkara menarik yang dilakukannya bahkan melampaui para kakek seusianya mungkin juga bagi mereka yang lebih muda darinya. yakni ketaatannya dan penghambaanya kepada langit. Sekali lagi, ketekunannya beribadah sholat di mesjid yang konsisten.
Lima waktu senantiasa ia lakukan di langgar tepatnya pada mesjid dekat rumahnya. apa yang terlampau menaruh kekaguman darinya adalah selalu hadir lebih awal dari jamaah lain lalu bersunah tahyatul masjid tak pernah lepas tentu juga dengan sunah lainnya. sungguh hidupnya ia persiapkan untk yang lebih kekal. ungkapan salut bernada kagum datang dari jamaah~jamaah lainnya bahkan ada yang mengatakan "kaimo tamooli taloe napasambahea mansuana miana" |kita tak bisa lampaui ketekunan beribadah kakek tersebut|.
Pernah saat khutbah jumat sedang berlangsung ia mendadak berjalan keluar ruangan. dengan langkah yang gontai kakek tadi menuju pintu masjid sayangnya ia langsung pingsan dan jamaah lain pun bergegas menolongnya. rupanya saat itu ia sedang dalam keadaan kurang sehat tak seperti biasanya. juga karena usia dia mulai diserang sakit-sakitan. pengakuan berapa jamaah bahwa ia sudah beberapa kali mengalami hal yang sama yakni pingsan. dari pihak keluarga bahkan sering melarangnya untuk tak memaksakan diri ke masjid tapi beribadah dirumah saja, namun baginya lima waktu di masjid telah menjadi kebiasaan wajib dilakukannya.
Sungguh tak semua orang bisa menyamai semangat lelaki tua tersebut. Well, demi Tuhan saya kagum. Beribu-ribu kata kagum harus diri ini layangkan kepadanya. Semoga saja kakek tersebut selalu diberi kesehatan untuk menghamba kepada yang diatas sana.
~ WaKaToBi, 10 Juni 2016 (Ramadhan ke-4)
ADA SEORANG LELAKI TUA, kurang lebih telah memasuki usia senja 80~90an tahun menurut taksiran saya. ia bertongkat jika hendak berjalan kemana-mana. tak hanya itu, giginyapun sudah mulai berkurang. hal lainnya sang kakek tadi kini menggunakan kacamata sebab jarak pandang penglihatannya mulai berkurang.
Ada yang menarik dari pribadi kakek tua tersebut. perkara menarik yang dilakukannya bahkan melampaui para kakek seusianya mungkin juga bagi mereka yang lebih muda darinya. yakni ketaatannya dan penghambaanya kepada langit. Sekali lagi, ketekunannya beribadah sholat di mesjid yang konsisten.
Lima waktu senantiasa ia lakukan di langgar tepatnya pada mesjid dekat rumahnya. apa yang terlampau menaruh kekaguman darinya adalah selalu hadir lebih awal dari jamaah lain lalu bersunah tahyatul masjid tak pernah lepas tentu juga dengan sunah lainnya. sungguh hidupnya ia persiapkan untk yang lebih kekal. ungkapan salut bernada kagum datang dari jamaah~jamaah lainnya bahkan ada yang mengatakan "kaimo tamooli taloe napasambahea mansuana miana" |kita tak bisa lampaui ketekunan beribadah kakek tersebut|.
Pernah saat khutbah jumat sedang berlangsung ia mendadak berjalan keluar ruangan. dengan langkah yang gontai kakek tadi menuju pintu masjid sayangnya ia langsung pingsan dan jamaah lain pun bergegas menolongnya. rupanya saat itu ia sedang dalam keadaan kurang sehat tak seperti biasanya. juga karena usia dia mulai diserang sakit-sakitan. pengakuan berapa jamaah bahwa ia sudah beberapa kali mengalami hal yang sama yakni pingsan. dari pihak keluarga bahkan sering melarangnya untuk tak memaksakan diri ke masjid tapi beribadah dirumah saja, namun baginya lima waktu di masjid telah menjadi kebiasaan wajib dilakukannya.
Sungguh tak semua orang bisa menyamai semangat lelaki tua tersebut. Well, demi Tuhan saya kagum. Beribu-ribu kata kagum harus diri ini layangkan kepadanya. Semoga saja kakek tersebut selalu diberi kesehatan untuk menghamba kepada yang diatas sana.
~ WaKaToBi, 10 Juni 2016 (Ramadhan ke-4)