April 06, 2016

Tomia (Wakatobi) & PLN Yang Selalu Bermasalah

Sudah sebulan lebih listrik di pulau tomia rusak atau bermasalah. Maka pemadaman bergilir pun dilakukan oleh pihak Pln yakni 7 jam/perhari. Ada yang menyala jam 3 sore hingga jam 10 malam. Dan selebihnya mendapat giliran  menyala jam 10 malam hingga 6 pagi. Begitulah seterusnya berlangsung hingga kini memasuki bulan kedua pulau mungil di peta ini menikmati kondisi yang gelap gulita.

Dari info yang tersiar bahwa sebulan yg lalu tersebut pihak pln akan cuci mesin lalu akan di datangkan teknisi dari luar pulau entah dari makassar atau baubau. Yang pasti pegawai pln tomia tak memiliki kemampuan untuk melakukan hal itu, yah ada yang mengatakan mereka hanyalah tamatan sma saja yg tak mengeyam pendidikan khusus sehingga tak kompeten mengenai mesin. Namun selang berapa hari kemudian berkembang kabar mengenai kondisi mesin semakin rusak saja, entah benar atau tidak namun kenyataan hingga saat ini pemadaman masih berlangsung. Usaha-usaha perbaikan yang dilakukan tak memperlihatkan hasil yang baik. Maka mengenai nasib pemadaman bergilir pun tak diketahui hingga kapan. Toh warga juga nampak sudah jenuh dengan kondisi ini. Di kota metropolitan, keadaan semacam ini akan di umumkan di harian koran atau tv lokal mengenai apa yang terjadi. Sebaliknya di pulau kecil tomia pegawai pegawai pln tak memberikan kabar apapun semisal lewat pengumuman di mesjid. Warga hanya berharap saja yg entah sampai kapan.

Hal semacam ini merupakan tontonan setiap tahunnya. Terkadang bisa terjadi dua kali atau lebih dalam setahun dan pemadaman bisa berbulan lamanya. Wajar saja jika sudah begini kantor pln setempat selalu di demo untuk dimintai kejelasan. Bahkan saya pernah mendengar bahwa bagian mesin yg rusak terkadang harus didatangkan dari luar negeri. Mungkinkah?

Ada banyak dampak dari pemadaman bergilir tersebut. Hasil tangkapan Nelayan-nelayan yang melaut berhari lamanya akan cepat membusuk dikarenakan tak ada es batu sebagai pengawet. Juga selama sebulan lebih lamanya ini tak ada tontonan televisi maka apa yang terjadi di ibupertiwi ini atau dunia internasional tak tercium kabarnya hingga pulau yang katanya terkenal akan alamnya tersebut. Syukur-syukur ada pemancar provider telkomsel hingga bisa berinternet ria dengan jaringan romantisnya yakni E(edge) Yang timbul tenggelam serupa kapal selam.

Barangkali tak banyak yang mengenal Tomia itu sendiri. Namun jika anda menyebut nama WaKaToBi maka tak akan terlepas dengan menyebut Pulau Tomia. Mengapa? Sebab surganya penyelaman terbaik di wakatobi adanya di pulau tomia. Barangkali orang-orang akan mengenal nama besar Pulau Hoga di Kaledupa. Namun Tak banyak yang tahu tentang pantai Onemobaa di pulau tomia Yang keindahaannya tiada tertandingi. Resortnya dibangun oleh pengusaha luar negeri. Ia Juga dilengkapi dengan bandara tersendiri. Ini bandara pertama yang dibuat di wakatobi. Bahkan saya pernah mendengar seorang John Terry, kapten Chealsea pernah berlibur kesini. Jika ya, sungguh Tomia amat terkenal bukan.!!!

Namun apapun kemashuran tentang Tomia, bagi saya atau barangkali warga pulau menganggap itu tidaklah penting. Orang-orang kota boleh saja memuji wakatobi akan keindahan bawah lautnya atau kemilau pasir putihnya. Atau dinas pariwisata serta pemerintah setempat boleh saja bangga bahwa wakatobi adalah satu dari sepuluh destinasi penyelaman terbaik di indonesia. Sekali lagi saya tak kagum mengenai predikat semacam itu, toh tak mempengaruhi masalah listrik ini yang  selalu saja terjadi tiap tahunnya. 

Bukankah peran-peran pemerintah mestinya ada agar masalah listrik pln yang serupa penyakit akut tersebut selalu kambuh serta tak terulang-ulang terus. Bukankah masalah ini juga mempengaruhi sektor pariwisata. Pada penginapan-penginapan, homestay, hotel yang menggunakan listrik pln. Begitukah tuan-tuan.

Jika tak ada solusi atas hal ini, maka barang rosokan atau mesin-mesin bekas yang di datangkan ke pulau ini sebaiknya dibuang saja ke laut banda yang membatasi pulau tomia tersebut.  Tentu saja ini bukan harapan. Besok pagi. Semoga saja sudah ada kejelasan nasib listrik pln tomia yang tak kunjung membaik Segera membaik dan normal kembali. Ya barangkali mendatangkan orang luar negeri yang jago pegang dan bongkar mesin.

~Ah, belakangan ini saya selalu cemburu pada kota. Dimana lampu menyala dimana-mana sepanjang waktu..

2 comments:

  1. Sepertinya bagus ini untuk dikembangkan di Kompasiana. Saya masih mencari referensi tambahan mengenai masalah ini, siapa tahu saja setelah saya tulis nanti bisa tembus Kompas.

    ReplyDelete

TERPOPULER BULAN INI