October 14, 2013

Menggiatkan Naik Gunung. Kepada Anak Pulau Tomia

"Bara buntu te tai ijo kene one mohute ikampoto na ako tesi'into, mai tofila ka gunnu tonamisi tekengku mia mempisi kene topoafa te lono"
Foto Dok : Alun

Tak terpungkiri. Ada suatu kebahagiaan tersendiri bagi saya, batin ini terpuaskan ketika mampu mempertemukan orang-orang yang hendak menjumpai kabut keabadian, merasakan tiupan sepoi angin kebebasan digunung lalu menyatu bersamanya. Mempertemukan mereka dengan kondisi penuh damai di lembah sana diantara tebing-tebing batu puncak bawakaraeng dan bulu baria yakni Lembah Ramma, tanah lapang nan hijau di tengah-tengahnya dialiri sungai bergemercik merdu.

Saya bukanlah orang yang gemar mengajak lalu meracuni pikiran orang banyak untuk mengikuti jejak saya menjadi pendaki gunung. saya tak sedemikian, percayalah!! Satu yang saya pahami dengan jenis olahraga ini adalah sangat membahayakan jiwa walau sebanding dengan kepuasan-kepuasan yang diperoleh bersamaan itu. Maka dari itu, jauh hari sebelum melakukan perjalanan saya harus menggenjot fisik mereka dengan bina jasmani itulah yang akan membuat kita tangguh.

Tetapi juga akan menjadi dosa besar dalam sejarah perjalanan hidup sebagai predikat pendaki ketika tak menyampaikan  hasrat mereka  atas panggilan alam untuk sejenak merenung-melung menyatu bersama alam. Keindahan itu harus dikabarkan maka saya menemani mereka naik gunung. Mendekatkan diri dengan Tuhan bisa dilakukan dengan naik gunung, saat berada  diatas puncak  bahwasanya kita akan menyadari Tuhan itu maha besar atas ciptaanNya. Maka lihatlah gunung-gunung itu bukan sebatas bongkahan-bongkahan batu, ya! mari memaknainya.

Atas perjalanan ini, saya merasa dan beranggapan telah mentradisikan mendaki gunung hingga secara tak langsung ikut menggiatkannya. Bahkan setelah ini mereka ingin ke puncak gunung lainnya, saya hanya mengamini perkataan mereka selebihnya pemilik semestalah yang berhak  merestuinya. Kalian bersiaplah untuk petualangan selanjutnya!!!

Kita tak perlu membawa bendera dari komunitas mana kita ini ketika mendaki karena semua itu hanya akan menjadi pembeda diantara sesama. Siapa paling terang benderang benderanya, paling kuat fisiknya atau yang termahal sepatu gunungnya. Bukanlah apa-apa saat kita berada di alam terbuka seperti ini, tak ada yang terkuat. Kami cukuplah menjadi freelancer tanpa kode etik tertentu. Kita hanya perlu menghargai sesama, melempar senyum dan menyapanya saja dan paling pentingnnya sampah-sampah   kemarin telah kita bawa pulang ke kostan ini. Menurut saya, yang demikian adalah prestasi dibanding mereka yang hanya meninggalkan sampah bermerknya di gunung sana.

Kepada kita bertujuh. Semoga perjalanan ini bukan hanya untuk memenuhi keinginan agar bisa melihat keindahan semata. Tetapi juga pendakian ini dapat memberikan hikmah atau menjumpai diri sendiri sejatinya seperti apa dan melihat sisi lain diri masing-masing. Serta pendakian ini menjadi tempat dimana diri dapat merenungi makna hidup dan kehidupan.


Foto dok. Zule

***
Kami hanya orang pulau yang ingin juga melihat kabut yang romantis dan bertemu angin kebebasan yang sering dibicarakan orang banyak itu. Lalu setelahnya akan kami ceritakan kepada orang-orang pesisir, anak pantai dikampung kami Tomia bahwa selain pasir putih dan laut yang membiru rupanya diatas gunung tak kalah indahnya ciptaan Tuhan itu. Maha besar kuasa dan ciptaanNya.

*) Catatan pejalan freelancer. 
 Fila-fila ka Lembah Ramma kene ammai Tomia 

Makassar, awal oktober

4 comments:

  1. Bersahabat dengan alam dengan mendaki gunung, dan jangan lupa merawat alam sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan. Saya belum pernah malah mendaki gunung -,-

    ReplyDelete
  2. pasti mbak sampah2 tdk akan sy buang sembarangan dimanapun itu di gunung atau mana saja. bersih itu bukan? Jika ada waktu mbak Titis bisa merasakan sensasi di alam terbuka, mendamaikan.
    #terimaksih sdh berkunjung balik...Salam blogger

    ReplyDelete
  3. Replies
    1. alam adalah sahabat. alam adalah guru yang terbaik.. jgn lupa sering2 berkunjung ke blog ini .. hehe

      Delete

TERPOPULER BULAN INI