December 30, 2021

Alireef-Roma & Pariwisata Wakatobi

Jack fish di spot Alireef
Jika mendengar nama wakatobi maka sontak yang akan muncul dibayangan kita adalah laut yang biru nun jernih, karang-karang yang sehat, padat rapat serta banyak ikannya. Itu benar, branding wakatobi adalah laut atau lebih tepatnya diving. Sejauh riset dan pengamatan saya selama berapa tahun ini turis datang berhari-hari hanya untuk menyelam dan mengagumi  keragaman keindahan bawah laut wakatobi. Mungkin saja potensi lain belum banyak orang ketahui misal kuliner, budaya dan sebagainya. Sekali lagi, orang-orang ke wakatobi adalah untuk menyelam.
 

Apa yang menarik dari diving di Wakatobi tentu saja adalah keberadaan Pulau Tomia. Barangkali saya tidak berlebihan menyebutnya seperti itu sebab titik penyelaman terbaik adanya di Pulau Tomia. Ada yang menyebut sekitar 40an titik penyelaman namun jauh melebihi itu. Setiap dive operator memiliki dive spot yang terkadang tidak tersebutkan di peta penyelaman. Sekali lagi, Pulau Tomia merupakan destinasi tujuan penyelaman terbaik di Wakatobi tanpa mengesampingkan gugusan pulau lainnya.

Saya tak ingin membahas keselurahan titik penyelaman tersebut, umpama itu saya lakukan barangkali bisa menjadi buku atau catatan yang amat panjang lebar. Maka saya hanya ingin meringkas dan ingin mengocehkan dua tempat saja yang menjadi something special bagi saya pribadi sebagai warga asli Pulau Tomia. Pun juga bagi beberapa teman yang menggeluti diving atau sering mengantar tamu untuk menyelam.

ALIREEF. Bagi saya atau bagi teman-teman guide (baca : pengantar tamu menyelam) di Pulau Tomia memandang Alireef adalah warisan Tuhan untuk Wakatobi, untuk Indonesia, untuk dunia namun lebih-lebih untuk masyarakat Tomia khususnya. Alireef dive spot merupakan titik penyelaman terbaik di Wakatobi. Alireef adalah spot wajib dan pamungkas bagi aktifitas diving trip di Tomia. Alireef adalah daya tarik terpenting bagi dunia pariwisata Wakatobi.

Apa yang menjadi special dan berharga dari titik penyelaman ini. Mari saya ceritakan secuil saja. Sejatinya Alireef hanyalah suatu pinnacle kecil dimana tepat berada pada depan dermaga Waha Tomia. Hanya butuh waktu 5 menit untuk menuju ke spot ini. Dan pada pinnacle tersebutlah hidup & bermukim ratusan ikan Jack Fish tanpa mengenal waktu-musim. Ali reef adalah rumah yang nyaman bagi kumpulan ikan jack fish. Tahukah bahwa ada empat pinnacle di sekitar spot alireef namun hanya pada Alireeflah schooling ikan tersebut berdiam dan memilih menjadi rumahnya.

Maka akan sangat menyedihkan mendengar ada aktifitas spearfishing pada titik penyelaman Alireef. Sekali lagi Alireef adalah nilai jual tinggi bagi dunia pariwisata wakatobi. Beberapa waktu lalu sebuah ruas panah/mata panah kurang lebih dua meteran (baca : shaft) ditemukan di spot ini. Hal itu mengindikasikan bahwa sering ada aktifitas memburu/hunting schooling jack fish dengan cara spearfishing. Jika ada yang melakukan spearfishing, orang bodoh dan tolol pun dapat mengenai gerombolan banyaknya ikan jack yang ada. Bahkan dengan menutup mata sekalipun. Sama halnya dengan malam hari, aktifitas panah malam dengan kompressor juga cukup sering orang lakukan pada spot favorit menyelam ini.

Apa dampak dari kegiatan spearfishing pada spot penyelaman Alireef. Ya benar! Seperti yang anda duga dan hal itu sudah saya buktikan bahwa ikan-ikan jack fish (nama lokal : simba) menjadi sangat-sangat liar dan stress. Tak seperti biasanya, jika memasuki perairan di site ini penyelam langsung akan disambut dengan gerombolan ikan simba tadi lalu akan membentuk formasi layaknya torpedo sebagai ucapan selamat datang bagi penyelam yang tak akan menyakiti mereka. Kamu bisa masuk kedalam lingkaran ikan tersebut dan melihat serta mengagumi mereka dari jarak amat dekat. Sangat jinak namun itu dulu. Dari ratusan kali menyelam di spot ini barulah belakangan ini schooling jack fish menjadi amat sangat liar dan cukup sukar mendekatinya. Bahkan terkadang mendapati beberapa ekor ikan terluka, barangkali saja hal itu sebagai bekas dari tembakan pemanah diatas tadi. Saya curiga!.

ROMA. Selain Alireef, site selajutnya yang menjadi the best dive spot di Wakatobi bahkan dunia dan itu adanya di Pulau Tomia adalah Roma. Tempat ini merupakan rekomendasi wajib bagi para penyuka bawah air. Spot penyelaman Roma adalah warisan yang amat berharga bagi industri diving serta pariwisata Wakatobi. Menyelam di spot yang identik dengan karang kuping gajah raksasa Foliosenya ini tak akan pernah menjemukan.

Spot Roma/foto Phot

Pertanyaan yang sama lalu apa yang unik untuk spot penyelaman Roma. Mari saya ceritakan sepintas saja. Biodiversity atau keragaman kehidupan bawah lautnya sangat kompleks serta menakjubkan. Karang lunak (soft coral) dan karang keras (hard coral) amat sehat diketemukan serta beragam jenis ikan mendiami pinnacle spot Roma. Kawanan ikan yellow barracuda, chevron barracuda, gerombolan batfish, schooling black snapper atau yang paling friendly adalah ribuan ikan Damsel yang gembira ria menyambutmu serta banyak hal lainnya yang tak perlu saya sebutkan seluruhnya. Maka tak berlebihan orang-orang menyebut Roma serupa aquarium alami yang Tuhan berikan untuk Pulau Tomia. Sungguh hal itu adalah sebutan yang sepadan, tak berlebihan rasanya.

Namun hal yang miris sama terjadi juga pada spot Roma. Keduanya memang sangat rentan. Aktifitas panah juga sering dilakukan di site andalan Wakatobi ini, jangankan malam bahkan siang hari pun ada yang menggunakan kompressor turun memburu dengan speargun (panah). Saya ingat beberapa teman penyuka spearfishing siang hari sering memanah ikan di spot ini bahkan shaft/mata panah yang ia gunakan ikut terbawa oleh seekor ikan Barracuda berukuran besar setelah menembak gerombolannya. Dampaknya schooling ikan-ikan yang saya sebutkan diatas menjadi amat liar dan stress. Oh, iya saya masih ingat berapa waktu lalu saat saya menyelam disite ini, seorang nelayan dengan acuhnya tetap saja memancing tanpa perduli jika ada aktifitas diving disitu. Lantas bagaimana jika mata pancingnnya mengenai atau menciderai orang menyelam di bawah sana, tentu akan menjadi preseden buruk lalu menyebar kemana-mana, oh tidak!

Saya tak bisa membayangkan jika kumpulan ikan jack fish di Alireef sering diperangi maksudnya ditembaki dengan panah, maka lambat laut akan semakin liar dan merasa terdesak hingga benar-benar berpindah, migrasi bahkan hilang. Atau bagaimana jika saja ikannya telah dihabisi. Oh, apa jadinya pinnacle itu pastilah akan menjadi serupa rumah yang sunyi tanpa penghuni.

Saya juga tak bisa membayangkan umpama spot penyelaman Roma jika sering diburu ikannya maka lambat laun ramai serta padatnya gerombolan banyaknya jenis ikan di area ini akan merasa stress, terdesak lalu berpindah dan menghilang entah kemana. Sungguh akan sangat disayangkan jika aquarium alami tersebut menjadi kehilangan pesona dan daya magisnya.

Terkadang saya berpikir bahwa nama wakatobi masyhur karena kedua spot penyelaman ini. Atraksi beberapa jenis schooling ikan bisa dengan mudah diketemukan pada alireef dan roma. Schooling atau gerombolan ikan merupakan tontonan yang menarik tidak saja sebagai daya jual penting bagi sebuah daerah untuk diving. Dan lagi, saya ingin mengatakan bahwa dua spot itu adalah berkat yang Tuhan sengaja berikan untuk Pulau Tomia. Keduanya tidak saja memberi dampak positif bagi pendapatan masyarakat namun juga bagi masuknya berbagai macam percepatan infrastruktur di Pulau Tomia.

Akhirnya ocehan singkat ini hanyalah bentuk kekhawatiran saya sebagai orang asli Tomia yang ingin keberadaan kedua spot penyelaman tersebut terus lestari, tidak saja tetap dinikmati sampai hari ini namun untuk warisan anak cucu orang Tomia kelak kedepan. Umpama kamu tidak sepakat dengan konsep pariwisata khususnya diving setidaknya lihatlah spot tersebut sebagai rumah bagi banyaknya kehidupan bawah laut serta tempat bertelur & beranak pinaknya ikan-ikan yang mendiaminya toh akan menyebar juga ke wilayah lain disekitarnya. Bayangkan jika hari ini kamu habiskan sendirian lantas besok-besok orang banyak mendapatkan apa.

Oh, iya sejatinya untuk melihat seberapa penting peranan atau kedudukan titik diving ini adalah dengan melihatnya langsung di bawah laut sana dan itu butuh berkali-kali membenamkan diri. Bahkan umpama kamu punya kesempatan sekali menyelam lalu secara tidak sengaja mematahkan setangkai karang saja kamu tidak akan tega, lantas bagaimana jika kamu menghabisi atau menjadi penyebab terusirnya semua schooling ikan tersebut.

"Jika boleh berharap agar Spot Alireef dan Roma bersih dari kegiatan Spearfishing entah itu dilakukan siang maupun malam"

*)Selamat ulang tahun Kabupaten Wakatobi ke-18 Tahun. Bangkit dan maju terus di setiap bidang. Dan yang paling penting alammu tetap lestari agar kecantikanmu selalu orang lain kagumi serta senantiasa memberi berkah bagi masyarakatmu. Sebab jika alammu telah rusak apalagi yang akan kamu banggakan, tidak ada!

 

- Celoteh penghujung tahun. Pulau Tomia, 31 Desember 2021

Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

TERPOPULER BULAN INI