March 15, 2021

Tomia Diving Club

Tomia diving club merupakan kumpulan beberapa orang yang suka menyeduh KOPI sembari membincangkan laut dan isinya. Satu yang pasti bahwa mereka tertarik pada dunia selam atau menggemari keindahan bawah laut khususnya di wilayah Tomia sendiri. mereka adalah para pembelajar. Sekilas deskripsi singkat siapa-siapa saja mereka.

Sejatinya rencana komunitas ini saya beserta beberapa teman ingin kami deklarasikan berapa tahun silam jika tak salah itu lima tahun yang lalu, barangkali. Tapi pada kenyataannya tidak pernah terealisasi sebab musabab berapa hal. Namun seiring waktu berjalan kami tetap berkumpul bercerita dan membahas ihwal hal menyelam terlebih belakangan ini ada beberapa kawan yang mulai tertarik pada diving. Jadi kami selalu rutin mengadakan penyelaman walau hanya sekedar have fun atau fun dive. Setidaknya untuk memenuhi hasrat mencumbu bawah laut dan hitung-hitung juga untuk menambah log dive beberapa teman yang baru saja menyelesaikan kursus selamnya. Siapa tahu saja diantara mereka ada yang bercita-cita menjadi pemandu selam, dunia (pekerjaan) yang merdeka.

Benar secara de jure belum kami deklarasikan akan tetapi pada prakteknya atau secara de facto kami cukup intens pergi diving. Jadi bisa dikatakan komunitas yang kami namakan tomia diving club telah lahir bertahun lalu. Legalitas formal rasa-rasanya belum perlu yang terpenting motivasi dan niatannya adalah berkumpul, menyelam serta sedapat mungkin berbuat untuk lingkungan. Bukankah sebaik-baik manusia yakni yang bisa berbuat untuk orang lain dan sekitarnya?

Sejauh yang saya lihat beberapa orang mulai tertarik dan menyatakan ingin ikut pada kegiatan-kegiatan kami. Saya mengapreisasi antusiasme semacam ini. Namun satu hal yang harus dipahami bahwa menyelam adalah kegiatan yang menyenangkan namun dibalik itu ada resiko yang tinggi. Jadi sebaiknya bersertifikat diver maksudnya pengetahuan dasar soal diving telah ada. Namun, siapa pun dapat bergabung menyeduh kopi bersama-sama. hehe

Saya percaya dan meyakini bahwa setiap penyelam adalah mereka yang mencintai laut. Artinya mereka akan lebih peduli pada laut dibanding orang awam yang tidak pernah melihat bawah laut dan segala keindahannya. Jadi semakin banyak orang yang tertarik dan ingin belajar menyelam adalah hal yang positif. Sebenarnya jika kita SERING atau pernah MENYELAM dan melihat begitu mengagumkan serta kompleksnya kehidupan di bawah laut sana kita tidak akan pernah tega merusak laut. Ada semacam tanggung jawab moril untuk menjaga laut dan tidak merusaknya. Sebab laut merupakan harta yang amat berharga kita, tempat semua orang mencari makan khususnya mereka yang bermukim di pesisir.

Kedepan saya berharap kegiatan-kegiatan yang akan kami lakukan tak sekedar pergi fun dive namun bisa melakukan hal lain yang berdampak positif pada laut atau pada lingkungan sekitar. Misal mengadakan penyelaman sekaligus membersihkan sampah dasar laut di sekitar pantai-pantai pemukiman warga. Minimal memberikan edukasi atau semacam kampanye mungkin agar tak membuang lagi sampah di laut dimana hal tersebut masih menjadi masalah klasik bagi rumah-rumah di tepi pantai.

Goalnya orang-orang bisa menyadari akan bahaya sampah plastic atau mikroplastik pada kehidupan karang atau hewan laut misal ikan. Dan secara tidak langsung dapat berbahaya pula bagi manusia itu sendiri jika ikan dikonsumsi. Pemahaman seperti ini belumlah dipahami sepenuhnya oleh sebagaian orang utamanya yang tinggal di pesisir.

Hal lainnya mungkin kami akan melakukan penanaman terumbu karang atau transpalantasi karang yang pada beberapa titik mengalami kerusakan. Benar secara umum keadaan terumbu karang di Tomia adalah yang paling sehat di dunia terutama pada titik-titik penyelamannya. Namun seiring waktu dengan semakin meningkatnya permintaan konsumsi ikan maka aktifitas fishing pun meningkat pula yang berarti potensi kerusakan karang pun lebih besar. Artinya upaya-upaya konservasi itu perlu. Kita boleh bangga jika taman nasional wakatobi sangat kaya raya namun jika cara penangkapan ikan sudah over fishing ataupun dengan metode destruktif pada saatnya akan habis juga.

Yeah itu hanya secuil  harapan-harapan kedepan yang sebenarnya masih banyak lagi umpama saya uraikan pada halaman ini namun bagi saya yang terpenting adalah minat kita pada passion diving jangan sampai berkurang apalagi setahun belakangan sector industri diving nyaris mati suri karena pandemic covid 19. Kita tetap harus diving agar orang-orang tak mengira jika kegiatan penyelaman di Tomia telah mati.

Semoga tomia diving club, saya sendiri menyebutnya seperti itu tetap menjadi wadah bagi kami berkumpul menyeduh kopi bersama sembari membincangkan laut dan belajar soal diving serta syukur-syukur bisa berbuat bagi lingkungan. Sebab jika bukan kita yang menjaga laut Tomia ini siapa lagi. Terlebih akhir-akhir ini saya mendengar jika aktifitas bom ikan di wilayah karang Tomia ini cukup massif dan menjadi-jadi. Belum lagi penangkapan dan konsumsi hewan yang dilindungi misal penyu dan hiu masih menjadi hal yang dianggap lumrah bagi masyarakat bahkan bangga mempostingnya di social media. Lain waktu saya akan ocehkan hal tersebut.

Saya sudahi dulu sampai disini. Mari belajar menyelam. Mari mencintai laut yang menjadi kekayaan & milik kita bersama ini. Oh, iya nantikan penyelaman kami selanjutnya!

 

-          Pulau Tomia, 15 Maret 2021

 


2 comments:

  1. sepertinya kalau saya pulang kampung, saya perlu gabung di komunitas ini. kaiho ku mina menyelam pake alat selam. sepertinya perlu coba.

    ReplyDelete

TERPOPULER BULAN INI