Barangkali disini menjadi pemandu selam
adalah hal yang amat tak prestisius, rambut gondrong keemasan, kulit gosong,
melaut hanya mengenakan celana pendek dan bersendalkan jepit. Namun bagi saya
itulah kemerdekaan. Dan saya menyukai petualangan dan bahaya dari aktifitas
ini!
Awal bulan ini, empat belas hari menyelam.
Turis-turis berdatangan mulai dari grup lokal (indonesia) lalu disambung oleh
grup asal spanyol. Setelah itu disambung lagi dua dan tiga turis asal france
dan india yang berhari-hari menyelam di Tomia. Barangkali bisa dibilang sebagai
bulan yang sibuk sebab hari-hari di lautan. Pergi pagi pulang sore dan esoknya rutinitas
kembali berlangsung demikian.
Untungnya saya tidak dapat jatah menyelam
malam (night dive). Maklumlah temperatur masih lumayan dingin untuk tubuh kurus
diri ini, baju selam yang saya kenakan pun lumayan tipis serta beberapa
pelengkapan yang mestinya untuk menangkal suhu saat musim timur seperti ini
belum saya miliki. Jika saya umpamakan suhunya seperti pada pos 9 gunung
Lompobattang, teman-teman mendaki saya di makassar pasti tahu situasinya. Nah,
demikian halnya dilaut terlebih saat naik ke permukaan setelah menyelam lalu di
tiup angin, oh well bergetar tubuh apalagi pada dive ke-3. Hehe!
Ada yang complain pribadi ke saya, namun ada banyak
pula yang memberikan pujian seperti “you have good eyes” kata mereka setelah
menemukan banyak objek untuk mereka foto. Barangkali saja itu hal biasa dalam
industri jasa. Kadang-kadang jika terlalu senang mereka akan menitipkan amplop
untuk pembeli kopi. Namun sebaliknya jika tak sesuai ekspektasi mereka yeah
seperti tadi. Selama berapa tahun terakhir mengenali rekreasi bawah air,
setidaknya saya sudah melihat kejadian-kejadian unik sebab turis punya karakter yang beragam. Saya menikmati setiap
inchi proses itu. Saya masih menajamkan insting dan penglihatan serta banyak hal yang masih harus dipelajari, pelan-pelan saja!
Tetapi sebagai seorang beginner seperti saya selalu
menyenangkan menemani turis diving yang
expert dengan gagah membawa camera seperti robot. Saya banyak melihat serta
belajar dari mereka. Menyelam dengan perlahan sambil mencari objek untuk
diabadikan. Sekali lagi saya suka dengan gaya menyelam seperti ini, menikmati
setiap kayuhan/kicking dan hembusan bubbles dengan melihat dan mengecek
celah-celah karang serta mengamati kehidupan bawah laut yang mengagumkan. Terkadang
ada yang bilang pada saya bahwa ia hampir tertidur dibawah sana, katanya dengan
nada canda. Buat saya pribadi itulah kenikmatan hakiki dari menyelam itu
sendiri. Jadi tak perlu buru-buru atau balap di bawah sana nanti isi tabung cepat habis.
Akhir-akhir ini sepertinya yang diatas sana memberikan saya kejutan, nikmat dan keberuntungan. Saya menjumpai banyak hal
berbau macro. Setelah naik kepermukaan akan langsung mengeceknya di ebook
smartphone saya, maklumlah terlalu banyak dan nama latin yang aneh hingga tidak
kesemuanya untuk dihafal. Ada yang baru saya lihat begitu juga terkadang turis
yang saya temani akan berkata kalau ia pun baru melihatnya never seen before,
imbuhnya. Beberapa diantaranya saya akan menandai posisinya dimana seperti
kedalaman berapa dan habitat apa objek tersebut berada. Nah sehingga pada
penyelaman selanjutnya atau jikalau ada tamu diving yang meminta atau fokus
pada makro underwater akan saya tunjukan. Sejatinya ditempat saya belajar menyelam
sekarang ini, kami punya beberapa spot untuk penyuka makro underwater dan big
fish tentunya.
Tahukah bahwa tamu-tamu diving datang dengan
demand yang berbeda-beda. Syukur-syukur kalau datang hanya untuk bersantai ria. Aakan tetapi ada yang fokus untuk melihat ikan-kan besar. Ini akan
sedikit sulit untuk area Tomia, walaupun kami punya beberapa spot untuk
melihatnya. Barangkali saran saya tamu-tamu sebaiknya sudah harus expert dan
punya pengalaman menyelam dalam dan menyelam di arus kencang. Lain lagi kalau
mencari objek-objek kecil atau super kecil ditengah-tengah sebaran karang Tomia
nan luas ini, eh ketika dicari mati-matian akan sulit dijumpai dan giliran tak
dicari akan muncul begitu saja. Nah, disinilah kejelian seorang pemandu selam.
Satu hal yang harus diketahui bahwa menyelam di lautan itu tak seperti menyelam di kolam yang sudah ditahu pasti isinya. Laut tidak, terkadang arus dan gelombang yang akan menghambat. Memang keinginan kita kadang tak sesuai kehendak Penguasa Lautan. Tentunya kita hanya perlu berusaha dan menyelam lagi dan lagi. Saya beruntung punya kesempatan menyelam untuk melihat lebih banyak lagi makhluk unik dan indah serta menyaksikan momen-momen yang luar biasa di bawah laut sana. puji syukur tiada terkira!
Namun pada akhirnya saya masih harus menyelam lebih dan terus belajar lagi dan lagi. Semoga Tuhan senantiasa melindungi saya.
Satu hal yang harus diketahui bahwa menyelam di lautan itu tak seperti menyelam di kolam yang sudah ditahu pasti isinya. Laut tidak, terkadang arus dan gelombang yang akan menghambat. Memang keinginan kita kadang tak sesuai kehendak Penguasa Lautan. Tentunya kita hanya perlu berusaha dan menyelam lagi dan lagi. Saya beruntung punya kesempatan menyelam untuk melihat lebih banyak lagi makhluk unik dan indah serta menyaksikan momen-momen yang luar biasa di bawah laut sana. puji syukur tiada terkira!
Namun pada akhirnya saya masih harus menyelam lebih dan terus belajar lagi dan lagi. Semoga Tuhan senantiasa melindungi saya.
Selamat Hari
Sumpah Pemuda! Ayo menyelam untuk mengenali keindahan alam Indonesia yang menakjubkan
ini.
-
Pulau Tomia, 28 Oktober 2019