Buah Kalpataru |
Untuk melihat langsung bentuk buah kalpataru seseorang harus mendaki gunung terlebih dahulu. Itupun tak semua gunung dapat dijumpai buah kalpataru sebab tanaman tersebut tergolong langka. Namun, di Gandang Dewata, Kab. Mamasa Sulawesi Barat kita akan banyak menemukan kalpavriksha, sebutan lain kalpataru. Setidaknya itulah apa yang saya alami dalam perjalanan ke sana beberapa waktu lalu. Barangkali di gunung lain juga banyak dijumpai seperti di Latimojong atau hutan-hutan tropis lainnya.
Di belantara Gandang Dewata yang masuk dalam jejeran pegunungan quarles ini, pada sepanjang jalur treknya saya banyak menjumpai kalpataru atau nama ilmiahnya Barringtonia Asiatica. Akan tetapi mata harus jeli melihatnya dikarenakan ukurannya yang kecil serta serupa dengan warna daun dan kadang tertutupi oleh dedaunan yang telah jatuh ke tanah. Tantangan lain untuk mendapatkannya adalah jalur yang dilewati berupa tanjakan disertai turunan terjal serta medannya yang berat dan diguyur hujan sepanjang waktu.
Saya sendiri memungut beberapa buah sebagai hadiah nantinya ketika pulang. Buah kalpataru biasa dijadikan sebagai hiasan misalnya gantungan kunci, gantungan tas atau bisa juga sebagai kalung serta lainnya. Buahnya yang keras membuatnya tahan lama. Yah, kalpataru adalah ole-ole khas pegunungan yang tak dilarang seperti halnya bunga edelweis perlambang cinta abadi yang sangat diharamkan untuk dipetik. Kalpataru adalah hadiah bagi seseorang untuk sebuah pengharapan.
Selain itu juga, di gunung gandang dewata yang berelevasi 3037 mdpl (meter dari permukaan laut) tersebut sangat banyak tumbuhan kantong semar atau genus nepenthes. Tumbuhan ini tergolong sebagai karnivora. Kantong semar yang berisi air adalah perangkap bagi serangga, pacet atau kodok. Kantong semar biasa hidup di daerah tropis maka tak mengherankan jika di gunung gandang dewata ditumbuhi berbagai spesies tumbuhan kantong semar.
Dalam menyusuri rapatnya hutan gunung gandang dewata yang penuh akan nuasa mitosnya tersebut, selain sebagai surganya kaplataru. Ada kisah lain tentang gunung ini yaitu durasi yang lama dalam pendakian menggapai puncaknya, Gandang Dewata juga adalah dunia bagi berjuta-juta pacet penghisap darah segar serta dunia bagi bermukimnya anoa, hewan endemik khas sulawesi yang sangat banyak di jumpai jejaknya sepanjang jalur pendakian.
Ya! semoga anda sekalian tertarik untuk untuk menyelami surga-surga tersebut. Gandang Dewata menunggu untuk disambangi.
Kantong Semar |
Saya sendiri memungut beberapa buah sebagai hadiah nantinya ketika pulang. Buah kalpataru biasa dijadikan sebagai hiasan misalnya gantungan kunci, gantungan tas atau bisa juga sebagai kalung serta lainnya. Buahnya yang keras membuatnya tahan lama. Yah, kalpataru adalah ole-ole khas pegunungan yang tak dilarang seperti halnya bunga edelweis perlambang cinta abadi yang sangat diharamkan untuk dipetik. Kalpataru adalah hadiah bagi seseorang untuk sebuah pengharapan.
Selain itu juga, di gunung gandang dewata yang berelevasi 3037 mdpl (meter dari permukaan laut) tersebut sangat banyak tumbuhan kantong semar atau genus nepenthes. Tumbuhan ini tergolong sebagai karnivora. Kantong semar yang berisi air adalah perangkap bagi serangga, pacet atau kodok. Kantong semar biasa hidup di daerah tropis maka tak mengherankan jika di gunung gandang dewata ditumbuhi berbagai spesies tumbuhan kantong semar.
Para pendaki yang ke sana pasti akan melihat banyak jenis tumbuhan khas
daerah tropis tersebut. Kantong semar bisa dimanfaatkan untuk keperluan
survival seperti airnya untuk diminum atau dapat juga dijadikan sebagai tempat memasak nasi dengan cara dipanggang.
Dalam menyusuri rapatnya hutan gunung gandang dewata yang penuh akan nuasa mitosnya tersebut, selain sebagai surganya kaplataru. Ada kisah lain tentang gunung ini yaitu durasi yang lama dalam pendakian menggapai puncaknya, Gandang Dewata juga adalah dunia bagi berjuta-juta pacet penghisap darah segar serta dunia bagi bermukimnya anoa, hewan endemik khas sulawesi yang sangat banyak di jumpai jejaknya sepanjang jalur pendakian.
Ya! semoga anda sekalian tertarik untuk untuk menyelami surga-surga tersebut. Gandang Dewata menunggu untuk disambangi.
- Jurnal jalan tentang kisah keheningan tanah tertinggi sulawesi barat, Gandang Dewata
Artikel ini memberikan wawasan terbaru buat saya, wacana pembahasan ini sangat bermanfaat.
ReplyDeletetrimakasih
Deleteemang durasi nya berapa lama untu mendaki gunung in..?
Delete7 harian bang
Deletemantap dah gan
ReplyDeleteiya siippp
Deletemasih punya buahnya gk bang
ReplyDeletePerkembangbiakan kalpataru apa dng bijinya bang,gimana nyemainya.trims
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSaya bisa kirimkan biji kalptaru dalam jumlah banyak...silahkan wa.082187727851
ReplyDeletebagus sekali sangat memberikan wawasan baru
ReplyDelete