Seusai Jumatan di Annur Mosque berpose di depan Peace Course |
Perkenankan saya membuka kembali catatan yang tersimpan dalam daypack Deuther milik saya. Mencoba mengisahkan jejak sepatu gunung saya disini dalam shaf-shaf tegak lurus agar abadi dan terkenang. Mengapa saya menyebut sepatu gunung (baca : sepatu lapangan) karena ia adalah teman setia ketika hendak kemana-mana. Saya tak ingin apa yang terekam di sel-sel otak saya terhapus begitu saja serupa senja yang selalu buru-buru pergi. Sebab kenangan tentang kampoeng inggris adalah unik dan cerita yang tak pernah berakhir. Oh, iya ini adalah setahun lalu saya mengembara ke barat indonesia. Sendiri tentu saja, itu lebih nikmat! Jadi berjalan jauhlah jika kau masih lajang dan nikmatilah setiap persinggahanmu.