September 12, 2020

Nyaris Celaka Gegara Down Current di Fan 38 Barat

ilustrasi gambar/dok. pribadi

KEBANYAKAN ORANG mengira menyelam itu menyenangkan. Orang-orang diluar sana membayangkan akan hal yang indah-indah saja ketika melihat bermacam-macam jenis ikan dan keragaman warna-warni karang yang menawan lalu mata terpana. Semua itu memang mendamaikan serta menenangkan. Ya itu benar, dari balik foto dan video yang menjejali mata semua itu akan kita saksikan. Namun sayangnya, foto atau video terkadang terlampau membius kita. Terlalu sedikit yang menceritakan hal getir atau tak enaknya. Mari saya ceritakan faktanya atau pengalaman saya yang masih seumur jagung ini. Perkenankan!

Tak bisa dinafikan bahwa olahraga menyelam merupakan aktifitas yang amat menyenangkan dan paling popular di muka bumi ini terkhusus bagi para pecinta laut.  Indonesia adalah surganya penyelaman. Spesialnya Tomia, Wakatobi adalah salah satunya. Dan saya menyukuri hidup dan menghabiskan hari-hari di pulau yang mungil ini. Menyelam dan menemani turis-turis untuk menikmati wisata bawah laut Tomia adalah hal lain, tentu menyenangkan terkadang menjemukan.

***

Hari itu saya menemani seorang turis asing, namanya sudah lupa. Seperti yang sering saya kisahkan jika orang asing selalu sulit untuk saya hafal namanya karena aneh-aneh namun soal kenangan saya adalah pengingat ulung. Sekali lagi saya adalah pengingat yang handal soal kenangan. Karena bersamanya pulalah penyelaman saya hari itu amat berkesan alias tak akan saya lupa. Sebab nyaris saja celaka.

Dalam penyelaman, arus adalah faktor eksternal dalam hal ini alam yang paling penting untuk diperhatikan. Sebanyak apapun logged selam atau setinggi apapun level sekolah selam seorang penyelam, ia tak kuasa jika diperhadapkan dengan arus. Terkadang akan sedikit merepotkan hingga sebenar-benarnya membahayakan. Jika menelisik jenis arus ada beberapa macam mulai dari yang berkekuatan biasa-biasa, sedang hingga sangat kuat dan berbahaya. Alhasil arus di pulau tomia ada juga yang sangat kuat bahkan terbilang berbahaya, setidaknya itu catatan saya beberapa tahun ini.

Di site Fan 38 Barat, Pulau Sawa. Masih hangat dalam ingatan saya bagaimana arus menunjukkan keperkasaannya. Ketika kami masuk ke air mula-mulanya kondisi perairan nampak terlihat biasa-biasa saja, tak ada yang perlu dikhawatirkan. Di awal-awal kami cukup santai dan nyaman menikmati penyelaman. Sekali-kali saya berkomunikasi dengan tamu saya, ia pun lalu memberikan isyarat ok tanda bahwa semuanya baik saja. Selang beberapa menit penyelaman yang tak di tunggu-tunggu datang jua rupanya, perlahan arus mulai bergerak.

Pada spot penyelaman ini, maksud saya tiap kali melakukan drift dive di wall fan 38 barat cukup menyenangkan. Ini favorite saya, sebab kita seakan-akan terbang cukup mengikuti arus membawa penyelam. Spot dive tersebut adalah kelas dunia. Akan banyak ikan yang disaksikan dan pastinya warna warni karang entah itu soft atau hard coral yang sehat bugar akan memanjakan & menyegarkan mata kita. Sesekali kita akan bertemu dengan beberapa black atau white shark di site ini. Demikian juga beberapa penyu.

Mulanya saya mengira jika drift dive kali ini serupa dengan drift dive yang biasa saya alami sebelum-sebelumnya. Namun rupanya tidak. Ini kejutan buat saya pribadi. Sepuluh menit melakukan drift dive layak biasanya. Arus tidak menjadi kendala. Toh cukup mengikuti saja. Namun, tak lama setelah itu saya melihat karang-karang sudah memutih dan kabur. Rupanya itu berada pada satu tanjung di site tersebut, semacam pertemuan dua arus. Nah, kami terjebak di dalamnya. Di titik ini arus memutar lalu menarik ke bawah dan mendorong ke atas dengan begitu dahsyatnya. Kurang lebih saya bisa mendeskripsikannya seperti itu.

Saya melihat tamu saya tadi tersedot atau tertarik ke bawah. Akibat visibility atau jarak pandang yang terbatas, saya nyaris tak melihatnya. Dengan cekatan saya mengayuh fin saya untuk meraihnya walau hampir saja tidak saya jangkau karena arus mendorong saya ke atas. Beberapa kali fins saya hampir terlepas demikian juga dengan masker yang saya kenakan. Syukurnya, peralatan tamu saya tadi tidak ada yang terlepas. Umpama itu terjadi dalam kondisi di gulung atau ditarik arus down current seperti ini saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi terlebih logged divenya baru berapa kali. Saya juga tak bisa menerka apa yang akan terjadi jika ia kehilangan dari saya. Barangkali hal-hal buruk akan terjadi toh ini down & up current yang belum pernah ia alami sekalipun.

Jujur saja, kondisi dengan arus semacam ini baru pertama kali juga saya alami. Sebagai seseorang yang beginner seperti diri ini, setidaknya untuk beberapa tahun ini saya sudah mengenal karakteristik arus di titik-titik penyelaman wilayah terkhusus Tomia. Dan kali ini saya diberikan kejutan, lumayan seru nan mendebarkan. Saya hanya khawatir jika tamu yang saya antar akan terpisah dari jangkauan saya lalu ia akan tersedot ke kedalaman dan tak bisa keluar dari situasi demikian maka hal getir bisa saja terjadi seperti kejadian di daerah lain yang menimpa beberapa penyelam yang katanya berakhir naas karena arus bawah yang amat kuat.

Syukurlah, ia sempat saya raih. Dan setelah memastikan semuanya aman saja tanpa membuang waktu lama saya mencoba untuk keluar dari pusaran arus ini. Bahkan ketika menginflate rompi apung (bcd) saja nyaris tak berarti karena arus lebih kuat menarik ke bawah. Selang beberapa saat saya bisa keluar dari situasi ini, sayangnya tanpa melakukan kewajiban safety stop sebab arus atas juga mendorong begitu kuatnya langsung ke permukaan. Alhamdulillah, tak ada masalah yang berarti hanya saja ia sedikit kaget pada yang di alaminya barusan. Menghentikan penyelaman adalah hal yang tepat daripada menantang bahaya yang bisa saja berakhir fatal dan urusan akan semakin panjang dan rumit.

Pada saat di atas kapal, para crew kapal mengatakan bahwa kami menyaksikan arus begitu deras berputar dipermukaan dan khawatir bagaimana kalian akan melewatinya di bawah sana serta apa yang akan terjadi pada kalian. Saya tersenyum dan mengatakan jika di bawah tadi seru dan yang terpaling penting tamu kita aman-aman saja. Keesokan harinya kami melanjutkan penyelaman dan menunjukannya bagaimana mengagumkannya keindahan bawah laut Tomia yang terberkahi ini.

***

Pada akhirnya saya menyadari bahwa penguasa lautan selalu memberikan kejutan-kejutan tatkala membenamkan diri di bawah laut sana terkadang diluar harapan dan perencanaan siapa pun. Tentunya semua itu ada hikmah-hikmah tersirat.  Namun percayalah menyelam dalam berbagai kondisi seperti di arus kuat adalah pengalaman berharga untuk menambah catatan petualangan siapapun. Sebab yakinlah bahwa laut tak selamanya tenang sewaktu-waktu bisa saja berubah menjadi tak bersahabat alias tak sesuai rencana.

Oh, Engkau yang di langit sana senantiasalah berkati para penyuka laut. Dekap hangat mereka dalam lindunganMu.

- Pulau Tomia, 13 September 2020

2 comments:

TERPOPULER BULAN INI